Liputan6.com, Jakarta Peringkat kemudahan investasi atau Ease of Doing Business Indonesia meningkat dari sebelumnya peringkat 106 kini naik menjadi peringkat 91. Namun, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan tidak puas dengan prestasi tersebut dan berupaya akan menggenjot kemudahan investasi pada sektor yang dipimpinnya.
Jonan mengatakan, untuk kemudahan investasi pada sektor yang menyangkut dengan sumber daya alam tersebut, memang sebagian telah dilakukan. Tetapi, dia mengakui masih banyak yang belum diterapkan.
"Kemudahan berinvestasi, memang ada sebagian sudah selesai tapi banyak yang belum," kata Jonan, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Advertisement
Jonan mengungkapkan, kemudahan investasi berkaitan dengan kecepatan waktu dalam menjalankan bisnis, dengan begitu dia akan mempercepat proses bisnis di sektornya.
"Bisnis masalah timing masalah speed ini perlu dicepatkan, contoh Blok Mahakam proses pengalihan ke Pertamina. Kita coba speed-nya biar lebih cepat, caranya nanti saja yang penting cepat," terang Jonan.
Menurut Jonan, Kementerian ESDM akan menggenjot proses investasi lebih mudah lagi. Dia akan membentuk tim khusus agar fokus pada kemudahan investasi.
"Akan kita genjot supaya lebih cepat selesai, bikin tim sendiri khusus, konsentrasi ini untuk kemudahan ada," tutup Jonan.
Bank Dunia menaikkan peringkat kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business Indonesia dari sebelumnya peringkat 106 kini naik menjadi peringkat 91. Pemeringkatan tersebut dilakukan kepada 190 negara yang berada di kawasan Asia Pasifik.
Dikutip Liputan6.com dari laman Bank Dunia, Rabu (26/10/2016), dengan naiknya Indonesia ke peringkat 91 itu, maka kemudahan berbisnis Indonesia telah melewati Filipina yang ada di peringkat 99.