Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan Rosneft menyerahkan deposit masing-masing US$ 200 juta sebagai bentuk keseriusan pembangunan proyek kilang New Grass Root Rafinery (NGRR) Tuban. Setoran modal tersebut sebagai tindak lanjut atas penandatanganan Joint Venture Agreement (JVA) yang dilakukan kedua belah pihak.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi, mengatakan Pertamina dan Rosneft terus bekerja cepat untuk merealisasikan megaproyek NGRR Tuban, di Jawa Timur.
“Pada 5 Oktober lalu JVA Tuban ditandatangani setelah melalui proses negosiasi 28 jam non stop dan momentum ini sangat bersejarah, termasuk bagi Pertamina. Pertamina dan Rosneft yang berkomitmen tinggi untuk tidak menunda-nunda pelaksanaan setiap tahapan proyek sehingga kesepakatan pun dapat ditandatangani,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/10/2016).
Oleh karenanya, sebagai tindak lanjut kesepakatan itu Pertamina dan Rosneft langsung menyetorkan deposit masing-masing US$ 200 juta. Rosneft juga telah menyepakati untuk memberikan opsi kepada Pertamina berupa lapangan migas dengan tingkat produksi tidak kurang dari 30 ribu barel setara minyak dan dengan cadangan tidak kurang dari 200 juta barel setara minyak.
“Kesepakatan ini penting bagi Pertamina dan ketahanan energi nasional yang sangat membutuhkan tambahan produksi migas untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat,” terang dia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan berdasarkan JVA, komposisi kepemilikan saham pada perusahaan patungan ditetapkan masing-masing Rosneft 45 persen dan Pertamina 55 persen.
Pada itu JVA mengatur mengenai manajemen perusahaan patungan, tata kelola, bahan baku, pemasaran dan offtake. Lalu mengatur pula prinsip-prinsip pendanaan, SDM, standard clauses, dan langkah-langkah lebih lanjut untuk pelaksanaannya.
“Kami terus berupaya dengan kerja terbaik dan cepat untuk dapat merealisasikan proyek yang sangat positif bagi ketahanan energi nasional ini karena akan mengurangi ketergantungan terhadap produk BBM impor. Dengan dukungan kuat dari segenap stakeholder penting di Tanah Air dan mitra, kami yakin target-target dari setiap tahapan dapat dilalui dengan baik,” tandas dia.
Pertamina dan Rosneft Setor Modal US$ 200 Juta buat Kilang Tuban
Uang itu digunakan untuk membangun Kilang Tuban.
Diperbarui 30 Okt 2016, 18:40 WIBDiterbitkan 30 Okt 2016, 18:40 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
CPPCC, Lembaga Konsultasi Politik China Fokus Bantu Pemerintah Gencarkan Modernisasi di 2025
Ciri-Ciri Sahabat yang Bisa Membawa Kita ke Surga, Diungkap UAH
Menyehatkan dan Awet Kenyang Saat Puasa, Ini Buah-buahan Terbaik untuk Dikonsumsi Saat Sahur
Sah Jadi WNI, 3 Pemain Naturalisasi Terbaru Timnas Indonesia Bisa Main Lawan Australia dan Bahrain?
Unik, Pertama Kali dalam Sejarah Pemda Garut Gelar Apel Pagi di Pusat Perbelanjaan 'Pengkolan'
Inilah Proyek-Proyek Strategis PGN yang Mulai Tancap Gas Tahun Ini
Prabowo - Sekjen Partai Komunis Vietnam Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Otomotif hingga Pertahanan
Top 3 Berita Hari Ini: Mahalini Bagikan Foto Putrinya yang Tampil Menggemaskan dengan Baju Rancangan Desainer Ternama
Sulut Dipimpin Jenderal Sahabat Presiden Prabowo, 10 Tahun Era PDIP Berakhir
350 Caption Kata-Kata Malam Hari untuk Renungan dan Inspirasi
Villarreal Berani Tantang Arsenal dan Chelsea pada Persaingan Tanda Tangan Bomber Pelapis Barcelona
BLT BBM 2025 Kapan Cair, Berikut Cara Cek Statusnya