Demo Tak Berarti Libur

Kegiatan ekonomi berjalan seperti normal meskipun ada demo 4 November ini. PNS dan pegawai swasta pun tetap masuk seperti biasa.

oleh Achmad Dwi AfriyadiPebrianto Eko WicaksonoSeptian DenyFiki AriyantiIlyas Istianur PradityaMuslim AR diperbarui 04 Nov 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2016, 07:00 WIB
Sejumlah organisasi masyarakat akan menggelar demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada Jumat (4/11/2016) ini.
Sejumlah organisasi masyarakat akan menggelar demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada Jumat (4/11/2016) ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah organisasi masyarakat akan menggelar demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada Jumat (4/11/2016) ini. Setelah salat Jumat, massa akan bergerak dari Masjid Istiqlal menuju Istana Merdeka. Pada demo 4 November ini massa kemudian akan bergerak menuju DPR RI. Aksi ini digelar untuk menuntut pengusutan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai Gubernur DKI.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, polisi belum bisa memastikan berapa jumlah demonstran yang akan turun ke jalan. Namun polisi memastikan demo akan berlangsung dengan aman. 

"Mereka kan massa cair, jadi kita memantau, kita memonitor. Intelijen kita juga ada di lapangan, memantau itu. Rencana awal kan sekitar 35 hingga 50 ribu, tapi tetap kita update," kata Awi, seperti ditulis Jumat (4/11/2016).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku pemerintah tidak menyiapkan langkah pengamanan khusus terhadap ekonomi nasional sebagai antisipasi demo besar ini.

"Aksinya seperti apa tidak tahu, tapi tidak ada upaya khusus. Karena kita tidak melihat ini (demo) sesuatu (yang mengkhawatirkan) karena cuma satu-dua hari. Kecuali tidak bisa jalan lagi semuanya dalam waktu 3 bulan, itu baru jadi masalah," ujar Darmin.

Dia menerangkan, potensi gangguan pada demo 4 November ini pasti ada terhadap distribusi barang. Namun hal tersebut, kata Darmin, jangan sampai membuat cemas bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami kesulitan hanya karena aksi unjuk rasa. Pasalnya, fundamental ekonomi nasional cukup kuat menghadapi gejolak tersebut.

Analis pasar modal juga memperkirakan hal yang sama. Demo 4 November tidak akan berdampak terhadap pasar keuangan Indonesia. Namun memang, tidak pasar keuangan tidak akan berdampak jika demo berlangsung dengan damai.

Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnama menuturkan, meskipun berdampak, demo ini hanya akan menjadi sentimen jangka pendek saja. Hal senada dikatakan Analis PT First Asia Capital David Sutyanto. Ia menuturkan pelaku pasar cenderung menunggu dan melihat kondisi terbaru terkait demo. Ia pun memperkirakan aksi demo tidak akan terlalu berpengaruh ke laju IHSG asal berjalan dengan tertib dan aman.

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) percaya demo 4 November tak mempengaruhi minat investor untuk membenamkan modalnya di Indonesia. Hal itu melihat latar belakang historis yang terjadi di Indonesia. 

Direktur Utama Tito Sulistio mengatakan, bahkan saat kisruh tahun 1998 transaksi di pasar modal tetap terjaga. "Historically yang menarik, politik tak pernah mempengaruhi transaksi di bursa, ini menarik Indonesia. Lihat 1998," kata dia.

Transportasi publik

Transportasi publik berjalan seperti biasa

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan sektor transportasi tidak melakukan persiapan khusus untuk antisipasi aksi demonstrasi pada 4 November ini. Namun, Kementerian Hubungan (Kemenhub) akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melihat kondisi di lapangan.

Budi juga berharap meski ada aksi demonstrasi, operasional transportasi dan logistik berjalan secara normal. Sebab, masyarakat membutuhkan layanan transportasi ini untuk menjalankan kegiatannya.

"Saya harap transportasi normal. Saya yakin besok demo secara damai, kan di waktu dan tempat tertentu. Sehingga transportasi bisa berjalan sebagai mana biasa," kata dia.

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memastikan bahwa KRL Jabodetabek tetap beroperasi secara normal walaupun ada demo. KRL juga dipastikan tetap berhenti di seluruh stasiun. Pernyataan ini menepis informasi di media sosial soal terhentinya pelayanan KRL saat unjuk rasa.

"Pada Jumat (4/11), seluruh perjalanan KRL beroperasi sesuai jadwal normal dan berhenti di seluruh stasiun. Jadi tidak benar kalau KRL tidak akan berhenti di Stasiun Juanda, Gondangdia, dan Cikini," tegas VP Corcomm KCJ, Eva Chairunisa.

Transjakarta pun juga beroperasi seperti biasa. Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono mengatakan, sebanyak 1.100 bus tetap akan beroperasi seperti biasanya, serta tidak ada pengurangan rute.

"Dalam hal ini saya menegaskan kembali bahwa Transjakarta, kita tidak ada pengurangan rute, jalur, jadi kami akan operasi seperti biasa. Kami akan tetap beroperasi dari pagi atau 24 jam, dan operasional full tetap dari jam 5 pagi sampai seperti jam 10-11 malam," ujar Budi.

"Dan besok kami mengoperasikan 1.100 bus. Kami yakin bahwa pelanggan kami 450 ribu, kami harus tetap menjaga dan melayani," kata dia.

Tetap masuk

PNS dan pegawai swasta tetap masuk

Pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai swasta pun tetap bekerja seperti biasa. Hanya saja, para pekerja tersebut diminta mengantisipasi macet yang mungkin terjadi. 

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengimbau kepada pegawai negeri sipil (PNS) Jakarta datang lebih pagi. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Kementerian PAN-RB Herman Suryatman mengatakan, imbauan tersebut diberikan supaya PNS tidak terjebak macet di jalan. "Saya harapkan datang lebih pagi, konsekuensi macet," kata dia.

Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia memastikan operasional perusahaan atau kegiatan bisnis pengusaha tetap berjalan meski ada demo besar. Dengan kata lain tidak ada libur bagi buruh.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno mengatakan, pengusaha harus tetap memacu produktivitas demi keberlangsungan roda perusahaan. Dengan demikian saat kondisi ekonomi yang masih sulit. Walaupun ada demo besar, pengusaha tidak akan meliburkan operasi perusahaan.

"Operasi perusahaan tetap jalan ‎dengan mengamati dan menyesuaikan situasi. Produktivitas harus jalan, sementara pasar masih belum bergairah," ucap Benny.

Namun memang, ada juga beberapa yang merasa ketakutan. "Walaupun sebagian besar pengusaha akan tetap menjalankan kegiatan rutin, banyak yang waswas," ‎kata Ketua Apindo, Shinta Widjaja Kamdani.

Ia mengakui, banyak pengusaha yang sudah membatalkan pertemuan di Jakarta karena ada demo besar. "Ada pengusaha yang mau datang ke Jakarta, dibatalkan pertemuan maupun kegiatan khususnya karena isu demo 4 November sudah menyebar ke mana-mana," ujar Shinta.

Para pedagang di kawasan Glodok, juga memilih tutup toko karena khawatir jadi sasaran anarkisme para pendemo. Nando (37), seorang pemilik toko elektronik di kawasan Pasar Glodok, mengaku meliburkan anak buahnya dan menutup toko sejak Jumat pagi. Nando akan kembali membuka toko jika situasi kondusif.

"Pegawai kami liburkan mulai besok. Toko yang di sini saya tutup sampai situasi aman. Takut nanti ada korban jiwa," kata Nando.

(Amd/Fik/Dny/Pew/Yas/Gdn)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya