Kabar Baik, IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Menguat Hari Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (26/3/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah lonjakan transaksi harian saham dan seluruh sektor saham menghijau.

oleh Septian Deny Diperbarui 26 Mar 2025, 22:16 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 22:16 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (26/3/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah lonjakan transaksi harian saham dan seluruh sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG melambung 3,8 persen ke posisi 6.472,35. Indeks LQ45 meroket 4,9 persen ke posisi 731,13. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.489,14 dan level terendah 6.312,96. Sebanyak 531 saham meroket dan 112 saham melemah. 158 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.117.001 kali dengan volume perdagangan 30,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 34,5 triliun.

Indonesia pun memimpin kenaikan yang terbaik di bursa Asia, yang diikuti KOSPI (Korea Selatan), NIKKEI 225 (Tokyo), Hang Seng (Hong Kong), TOPIX (Jepang), SETI (Thailand), Shenzhen Comp. (China), KLCI (Malaysia), Straits Times (Singapura), dan PSEI (Filipina), yang berhasil menguat masing-masing mencapai 3,8%, 1,08%, 0,65%, 0,6%, 0,55%, 0,46%, 0,39%, 0,29%, 0,23%, dan 0,1%.

Di sisi berseberangan, SENSEX (India), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), CSI 300 (China), TW Weighted Index (Taiwan), dan Shanghai Composite (China) yang tertekan dan drop dengan masing-masing 0,93%, 0,44%, 0,33%, 0,06%, dan 0,04%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 24 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.588 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.612 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.588 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.622 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi investor asing yang kembali ke pasar saham dan obligasi.

"Rupiah hari ini ditutup menguat lebih dipengaruhi oleh faktor domestik, yaitu kembalinya investor global ke pasar keuangan saham dan obligasi," ujarnya.

Para investor melirik kembali pasar saham karena tujuan jangka pendek mengejar dividen. Selain itu, keterlibatan investor di pasar obligasi disebabkan yield lebih menarik dan yield spread obligasi Amerika Serikat (AS) semakin melebar.

"Hingga hari ini, perkembangan masih baik dan masih akan berlanjut," ungkap Rully.

 

 

 

Apa itu IHSG?

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

 IHSG, atau Indeks Harga Saham Gabungan, adalah indeks utama yang digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Siapa yang menggunakannya? Investor, analis pasar, dan pelaku pasar modal lainnya menggunakan IHSG sebagai acuan.

Di mana IHSG digunakan?

Di Bursa Efek Indonesia. Kapan IHSG diperkenalkan? IHSG pertama kali diperkenalkan pada 1 April 1983. Mengapa IHSG penting? Karena IHSG mencerminkan sentimen pasar dan kinerja ekonomi Indonesia. Bagaimana IHSG dihitung? IHSG dihitung setiap hari perdagangan menggunakan metode rata-rata tertimbang berdasarkan kapitalisasi pasar.

IHSG, yang juga dikenal sebagai Indonesia Composite Index (ICI) atau IDX Composite di pasar global, merupakan tolok ukur penting bagi investor domestik maupun internasional. Pergerakan IHSG mencerminkan kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia dan prospek pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI.

Kenaikan IHSG menunjukkan sentimen positif pasar, yang mengindikasikan optimisme investor terhadap pertumbuhan ekonomi dan kinerja perusahaan. Sebaliknya, penurunan IHSG dapat mengindikasikan sentimen negatif, yang mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakpastian ekonomi global, kebijakan pemerintah, atau kinerja perusahaan yang kurang memuaskan.

Sebagai indeks utama, IHSG memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja pasar saham Indonesia. Ia mencakup pergerakan harga saham-saham yang terdaftar di papan utama dan papan pengembangan BEI. Dengan demikian, IHSG memberikan informasi yang komprehensif bagi investor untuk menganalisis kinerja investasi mereka dan membuat keputusan investasi yang tepat. Penting untuk diingat bahwa IHSG bersifat dinamis dan selalu berubah, mencerminkan kondisi pasar yang fluktuatif.

 

 

 

Memahami Perhitungan IHSG

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

IHSG dihitung setiap hari perdagangan, Senin hingga Jumat, pukul 09.00-16.00 WIB. Metode perhitungan yang digunakan adalah rata-rata tertimbang berdasarkan kapitalisasi pasar (Market Value Weighted Average Index). Artinya, saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang lebih besar akan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pergerakan IHSG. Hal ini mencerminkan bobot dan pengaruh relatif setiap perusahaan di pasar saham Indonesia.

Nilai dasar IHSG pada saat peluncurannya pada 1 April 1983 adalah 100 poin, yang dihitung berdasarkan 13 saham yang tercatat pada 10 Agustus 1982. Sejak saat itu, IHSG telah mengalami fluktuasi yang signifikan, mencerminkan dinamika ekonomi dan politik Indonesia, serta kondisi pasar global. Data IHSG bersifat real-time dan selalu diperbarui setiap detiknya, sehingga investor dapat memantau kinerja pasar secara langsung.

Perlu dipahami bahwa IHSG bukanlah prediktor pasti dari kinerja masa depan. Ia hanya mencerminkan kinerja pasar saat ini. Investor harus mempertimbangkan berbagai faktor lain, seperti analisis fundamental dan teknikal, sebelum membuat keputusan investasi. Konsultasi dengan profesional keuangan juga sangat disarankan.

 

 

 

IHSG Sebagai Indikator Ekonomi

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/2024) menunjukan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

IHSG tidak hanya menjadi tolok ukur bagi investor, tetapi juga sebagai indikator penting bagi perekonomian Indonesia. Pergerakan IHSG seringkali berkorelasi dengan kinerja ekonomi makro, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga. Oleh karena itu, IHSG dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk menilai kesehatan ekonomi Indonesia.

Kenaikan IHSG umumnya dikaitkan dengan sentimen positif terhadap perekonomian Indonesia, yang dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, penurunan IHSG dapat mengindikasikan adanya ketidakpastian ekonomi atau penurunan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. Pemerintah dan otoritas terkait pun seringkali memantau pergerakan IHSG untuk mengantisipasi dan merespon perkembangan ekonomi.

Sebagai indikator ekonomi, IHSG memberikan gambaran yang berharga bagi para pembuat kebijakan, investor, dan pelaku ekonomi lainnya. Dengan memantau IHSG, mereka dapat memahami kondisi pasar dan membuat keputusan yang lebih tepat.

Kesimpulannya, IHSG merupakan indeks pasar saham yang vital bagi perekonomian Indonesia. Memahami cara kerjanya dan perannya sebagai indikator pasar sangat krusial bagi investor dan pelaku ekonomi lainnya. Meskipun IHSG memberikan gambaran yang berharga, penting untuk diingat bahwa ia hanyalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya