Bila Trump Menang, Konflik Ekonomi Bakal Merebak

Dengan berbagai kebijakan yang disampaikan saat beberapa debat, Trump bakal lebih mengutamakan kepentingan AS di atas segalanya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Nov 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 15:00 WIB
Donald Trump
Donald Trump

Liputan6.com, Jakarta Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang tengah berlangsung menjadi sorotan mata dunia. Salah satunya Indonesia sebagai salah satu mitra AS di berbagai bidang.

Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan‎ menilai, dengan keunggulan Donald Trump dalam ‎perhitungan sementara dibandingkan pesaingnya Hillary Clinton membuktikan bahwa rakyat Amerika AS menginginkan perubahan.

"Berarti memang mereka menginginkan suatu perubahan. Apapun bentuk perubahannya mau jelek apa enggak yang penting perubahan," kata Anton kepada wartawan di Gedung Bank Indonesia, Rabu (9/11/2016).

‎Menurut Anton dari beberapa debat yang ia ikuti, bila Trump benar-benar terpilih maka dengan gaya kepemimpinannya, bisa membuat AS menjadi negara yang lebih tertutup dari dunia internasional. Hal ini yang akan menimbulkan ketidakpastian.

Dia melanjutkan, bahkan dengan berbagai kebijakan yang disampaikan saat debat, Trump bakal lebih mengutamakan kepentingan AS di atas segalanya.

‎"Dan konflik ekonomi akan muncul di beberapa tempat karena approach-nya orangnya itu lebih konfrontatif orangnya," tegas dia.

Secara keseluruhan, Anton mengatakan, akan membutuhkan lebih banyak waktu bagi Trump ‎untuk menjalankan seluruh kebijakan tersebut mengingat latar belakangnya bukan dari kalangan pemerintahan.

‎"Jadi masih meraba-raba. Jadi uncertainty masih tinggi. Jadi volatilitas di pasar keuangan agak lebih besar, harus berjaga-jaga baik naik atau turun," jelas dia.

Sejauh ini Trump telah mengunci negara bagian Alabama, Arkansas, Indiana, Kansas, Kentucky, Louisiana, Mississippi, Missouri, Montana, Nebraska, Ohio, Oklahoma, South Carolina, South Dakota, North Dakota, Tennessee, Texas, West Virginia dan Wyoming. Itu akan membuatnya meraih total 216 electoral votes.

Sementara itu, Hillary diproyeksikan untuk memenangkan California, Connecticut, the District of Columbia, Delaware, Hawaii, Illinois, Massachusetts, Maryland, New Jersey, New Mexico, New York, Oregon, Rhode Island, Vermont dan Virginia. Negara bagian itu berkontribusi 197 electoral votes untuknya.

Polling CNN menyebutkan, perlombaan meraih 'momok' electoral votes 270 semakin ketat. Posisi saat ini Hillary 197 dan Trump 187.(Yas/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya