Liputan6.com, Jakarta - Pada libur panjang ini, tingkat hunian hotel (okupansi) mengalami lonjakan menjadi 60 persen. Lonjakan tersebut khususnya terjadi sejumlah yang menjadi favorit tujuan wisata masyarakat.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan, sejumlah hotel di daerah yang menjadi destinasi wisata seperti Puncak Bogor, Yogyakarta, Bali dan sebagainya mengalami lonjakan okupansi cukup tajam. Kenaikan tersebut terjadi sejak Sabtu pekan lalu.
‎"Di libur panjang ini, yang ramai itu Puncak, Yogyakarta, Bali, Malang, Bandung," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (12/12/2016).
Advertisement
Baca Juga
Namun lonjakan okupansi ini, lanjut Haryadi, masih kalah jika dibandingkan libur hari raya keagamaan seperti Idul Fitri. Pada saat itu‎ okupansi hotel bisa mencapai 80 persen.
"Kalau Lebaran yang ramai itu di daerah yang menjadi tujuan orang untuk mudik. Tapi seperti di Jakarta malah turun, bisa cuma 20 persen-30 persen‎," kata dia.
Meski terjadi lonjakan okupansi, lanjut Haryadi, mayoritas harga kamar hotel tidak mengalami‎ kenaikan. Kenaikan harga biasanya dilakukan jika sebuah hotel mengalami kebanjiran pemesanan kamar.
"Saat ini harga normal. Kalau hotelnya ramai banget itu baru dia naikan, tapi kalau over all sih tidak," tandas dia.Â
Untuk diketahui, pemerintah menetapkan pada Senin 12 Desember 2016 sebagai hari libur nasional untuk memperingati hari Maulid Nabi. Dengan adanya penetapan tersebut maka akhir pekan ini menjadi libur panjang melanjutkan libur Sabtu-Minggu. (Dny/Gdn)