Liputan6.com, Jakarta Musim mudik Lebaran selalu menjadi momentum emas bagi berbagai sektor bisnis, termasuk industri perhotelan. Namun, bukan hanya hotel di pusat kota atau kawasan wisata yang menikmati lonjakan okupansi—hotel di rest area justru menjadi primadona.
Corporate Secretary PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN), Aan R mencatat, tingkat okupansi hotel di rest area saat lebaran tahun lalu mencapai 90%, jauh lebih tinggi dibandingkan hotel di pusat kota yang hanya berada di kisaran 50-60%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pemudik yang mulai mengandalkan penginapan di rest area sebagai tempat istirahat yang nyaman sebelum melanjutkan perjalanan panjang mereka.
Baca Juga
“Momentum mudik ini berkontribusi besar terhadap pendapatan kami, bahkan bisa menyumbang hingga 30% dari total revenue,” ujar Aan kepada Liputan6.com, Jumat (21/3/2025).
Advertisement
Selama ini, hotel konvensional di pusat kota atau kawasan wisata lebih dikenal sebagai pilihan utama wisatawan dan pelancong bisnis. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren ini mulai berubah, terutama dengan semakin banyaknya infrastruktur tol baru yang membuka peluang bagi penginapan di rest area.
PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) sebagai pelopor bisnis hotel di rest area melihat peluang besar ini dan terus berupaya memenangkan persaingan dengan hotel konvensional. “Kami masih solo karir dalam mengembangkan bisnis ini, tapi terus berinovasi agar tetap kompetitif,” kata Aan.
Perbedaan utama antara hotel di rest area dan hotel konvensional terletak pada lokasi strategis dan kemudahan akses. Hotel di rest area menyasar segmen pengendara jarak jauh yang membutuhkan tempat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Dengan konsep penginapan yang lebih praktis dan efisien, hotel di rest area menawarkan kenyamanan bagi para pemudik tanpa harus keluar jauh dari jalur tol.
Selain itu, untuk menarik lebih banyak tamu, KDTN menghadirkan promo spesial dan paket khusus bagi pemudik. Strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan okupansi hotel selama periode mudik Lebaran, yang merupakan puncak musim bagi industri ini.
Tantangan Besar: Keamanan dan Lonjakan Pemudik
Meski memiliki peluang besar, bisnis hotel di rest area juga menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal keamanan, kenyamanan, dan lonjakan tamu saat peak season.
“Tantangan utama kami adalah menjaga kenyamanan dan keamanan tamu di tengah arus mudik yang padat,” jelas Aan. Berbeda dengan hotel di pusat kota yang lebih mudah dikontrol, hotel di rest area harus menghadapi volume pengunjung yang lebih tinggi dalam waktu singkat, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran.
Untuk mengatasi hal ini, KDTN telah mengadopsi sistem teknologi canggih guna memastikan pelayanan yang lebih cepat, aman, dan nyaman bagi para pemudik. Teknologi ini mencakup sistem check-in otomatis, pengamanan berbasis digital, serta fasilitas tambahan yang mempermudah tamu dalam menikmati layanan hotel tanpa hambatan.
Selain itu, KDTN juga berfokus pada pelayanan yang ramah dan efisien, dengan memastikan bahwa staf hotel siap menghadapi lonjakan pemudik yang datang dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat.
Advertisement
Masa Depan Cerah! KDTN Bangun Hotel Baru di Tol Trans Jawa
Melihat prospek bisnis yang terus berkembang, KDTN kini tengah menyelesaikan pembangunan hotel kelima di Rest Area KM 379A Tol Batang-Semarang. Proyek ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi KDTN sebagai pemimpin pasar dalam bisnis hotel di rest area.
Tak hanya menambah jumlah hotel, KDTN juga terus berinovasi dengan meningkatkan fasilitas dan layanan. Beberapa inovasi yang sedang dikembangkan antara lain kolam renang dan lounge eksklusif untuk meningkatkan kenyamanan tamu.
Kemudian fasilitas ramah difabel agar semua tamu dapat menikmati layanan hotel dengan lebih baik. Serta peningkatam teknologi dalam operasional hotel untuk mempercepat layanan check-in, check-out, dan keamanan tamu
“Prospek bisnis hotel di rest area semakin cerah. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan, makin banyak orang yang memilih jalur darat, serta pembangunan tol yang terus berkembang, kami optimistis industri ini akan terus tumbuh pesat,” ungkap Aan.
Selain itu, KDTN juga membuka peluang kolaborasi dengan sektor transportasi dan teknologi, seperti platform pemesanan online dan aplikasi navigasi yang dapat mengarahkan pengendara ke hotel di rest area terdekat.
Hotel di Rest Area Kian Populer, Bagaimana Nasib Hotel Kota?
Meski kedua jenis hotel melayani segmen yang berbeda, tren menunjukkan bahwa hotel di rest area semakin menjadi pilihan utama bagi para pemudik dan pelancong jalur darat. Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan, bukan tidak mungkin hotel di rest area akan semakin menarik minat wisatawan yang sebelumnya lebih memilih menginap di kota.
Khususnya bagi pemudik, hotel di rest area menawarkan solusi praktis dan efisien. Pengguna jalan bisa beristirahat tanpa harus keluar dari tol, mendapatkan fasilitas lengkap, serta menikmati promo khusus yang lebih terjangkau dibandingkan hotel konvensional.
