Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengajak ‎warga Nahdlatul Ulama (NU) membuka jaringan resmi penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah terpencil untuk mendukung program BBM satu harga ‎di seluruh Indonesia.
‎Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, beberapa wilayah terpencil baru ada satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang letaknya berada di Kabupaten. Hal itu tidak dapat menjangkau kebutuhan masyarakat seluruhnya, sehingga membuat ‎harga BBM mahal. Oleh karena itu, perlu di perbanyak jaringan penyalur resmi.
"Ada satu agen di satu kabupaten, itu sangat besar. Untuk sampai ke masyarakat ada pengecer, itu yang membuat harga mahal,‎" kata Dwi, saat menghadiri notakesepahaman kerja sama dengan NU‎, di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Baca Juga
Dwi melanjutkan, untuk mewujudkan program BBM satu harga di seluruh Indonesia membutuhkan jaringan distribusi yang kuat. Hal ini sejalan dengan keberadaan warga NU yang berada di berbagai wilayah Indonesia.
"BBM satu harga butuh jaringan distribusi yang kuat. NU yang ada di mana-mana, barangkali bisa menjadi kekuatan bersinergi Pertamina untuk membangun kekuatan baru," ujar dia.
Dwi menuturkan, untuk mendukung program BBM satu harga digagas Presiden Joko Widodo tersebut dengan cepat, warga NU bisa berperan dengan membuka jaringan penyaluran BBM resmi.
‎"Kecepatan buka agen jadi kunci. Kalau nunggu Pertamina pasti lama, kalau swasta terlibat bisa lebih cepat lagi, meningkatkan infrastruktur distribusi BBM satu harga," tutur Dwi.
Advertisement