Presiden Jokowi: Urus Kredit Rakyat Pusing, tapi Pekerjaan Mulia

Presiden Jokowi meminta perbankan mendatangi pengusaha kecil dan menengah untuk memberikan kredit.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Jan 2017, 15:15 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 15:15 WIB
20170113-Jokowi-Temui-Pelaku-Industri-Jakarta-AY
Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Jumlah UMKM di Indonesia terbilang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta UMKM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan untuk berperan aktif datang ke para pengusaha kecil menengah guna menawarkan kredit. Upaya ini dilakukan untuk menggenjot penerimaan kredit rakyat.

Jokowi mengatakan, banyak masyarakat khususnya di daerah yang tidak mengerti bagaimana mengakses kredit di bank. Karena ketidaktahuan itu, banyak warga yang mengira bank dalam kondisi tutup.

"Kejar mereka, jangan tunggu mereka, tunggu mereka tidak akan mereka datang-datang, membuka pintunya, masuk saja bingung karena ditutup semuanya," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

"Kantor bank tutup semuanya tutup memang kalau tidak datang kena sensor yang tidak akan buka. Banyak yang masih seperti itu. Jadi saya kira bapak ibu saudara semuanya kejar mereka, beri mereka," ujar Jokowi.

Jumlah UMKM di Indonesia sangat kecil, yakni 57,9 juta. Hanya saja, potensi besar ini tidak berbanding lurus dengan akses pada modal maupun investasi.

Jokowi mengingatkan perbankan jangan hanya semangat mengurus perusahaan besar. Perusahaan besar memang baik kalau terus berkembang, tapi yang kecil juga harus terus berkembang.

"Memang pusing mengurus rakyat, kredit untuk rakyat pusing karena banyak sekali ya, tapi itulah pekerjaan mulia yang harus kita lakukan untuk mereka," ujar Jokowi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya