Mendag: Harga Sembako Jelang Imlek Mahal Ulah Spekulan

Harga kebutuhan pokok kerap bergejolak jelang hari raya keagamaan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 14 Jan 2017, 20:37 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2017, 20:37 WIB
20170114-Pasar-Murah-FP
Mendag Enggartiasto Lukita di dampingi Yenny Wahid secara simbolis memberikan paket sembako pada acara kick off pasar murah di Kawasan SCBD, Jakarta (14/1). Kegiatan ini membantu masyarkat Indonesia yang kurang beruntung. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Harga kebutuhan pokok kerap bergejolak jelang hari raya keagamaan. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh ulah spekulan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, gejolak harga juga bakal terjadi jelang Imlek.

"Tetapi awal tahun menjelang imlek hari besar keagaaman sering kali ada gejolak yang bisa dipicu oleh spekulan. Unsur spekulasi," kata dia di Kawasan SCBD Sudirman Jakarta, Sabtu (14/1/2017).

Dia mengatakan, saat Imlek biasanya akan terjadi kenaikan untuk komoditas gula. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah akan menerapkan harga eceran tertinggi (HET) pada gula.

"Hari besar Imlek yang biasanya sedikit gejolak adalah gula. Untuk itu kita akan dan sudah koordinasi minggu depan akan ada kesepakatan pengendalian harga gula. Atau penerapan HET yang akan jadi kesepakatan," jelas dia.

Enggar mengatakan, HET yang akan diterapkan pada gula sebesar Rp 12.500 per kg. Di pasaran, gula dijual dengan harga seragam, ada yang mencapai Rp 13.500 dan Rp 14.000 per kg.

"Rp 12.500 HET nanti kita minta dicetak Rp 12.500. Sebelumnya hanya operasi pasar yang Rp 12.500. Ada yang Rp 13.500 dan Rp 14.000 tergantung jenis gula. Kita nanti memang kedepan diseragamkan ada HET aja," tutup dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya