Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) mencanangkan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan landasan pacu (runway) ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada April 2017.
Runway ketiga dengan dimensi 3.000x60 meter persegi ini diproyeksikan dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2018 untuk mendukung peningkatan pergerakan pesawat mencapai 114 pergerakan per jam.
Baca Juga
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, penambahan runway ini juga merupakan salah satu langkah antisipasi untuk mengakomodir peningkatan jumlah penumpang yang pada 2025 diperkirakan mencapai di atas 100 juta penumpang.
"Adanya runway ketiga yang pembangunannya membutuhkan investasi sekitar Rp 2 triliun ini akan menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta semakin kompetitif, di mana saat ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga telah dinobatkan sebagai bandara paling terkoneksi di Asia Pasifik dan nomor 7 di dunia," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (12/2/2017).
Saat ini dengan runway pertama dan kedua, lanjut Awaluddin, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat mengakomodir 72 pergerakan per jam dan tengah dalam proses menuju 86 pergerakan pesawat per jam.
Melalui tiga runway, Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk di Tanah Air akan mampu menambah jumlah rute dan penerbangan sehingga dapat lebih optimal dalam mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata Indonesia.
"Runway ketiga dibangun di sisi utara bandara dan saat ini proyek tersebut tengah dalam proses procurement sehingga kami targetkan pada April 2017 dapat dilakukan groundbreaking,” jelas dia.
Adapun pembangunan runway ketiga juga membutuhkan luas lahan yang cukup besar yakni mencapai 216 hektare (ha). Dari kebutuhan lahan tersebut, AP II telah memiliki tanah seluas 42,85 ha sehingga diperlukan pembebasan tanah seluas 173,19 ha yang dibiayai dengan dana Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 4 triliun.
Tanah yang dibebaskan mencakup wilayah Kota Tangerang yakni Kelurahan Selapajang Jaya dan Kelurahan Benda, serta wilayah Kabupaten Tangerang yaitu Desa Bojong Renged, Desa Rawa Burung dan Desa Rawa Rengas.
Apabila dikalkulasikan dari tanah yang telah dimiliki, dan dari tanah yang sudah dibebaskan hingga 9 Februari 2017, maka lahan yang tersedia saat ini sudah mencapai 20 persen dari kebutuhan pembangunan runway ketiga.
"Kelancaran proses pembebasan tanah ini tidak lepas dari dukungan berbagai unsur di mana program investasi runway ketiga ini merupakan salah satu yang tercantum dalam grand design masterplan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang disetujui pemerintah pada 2010,” tandas dia.
Advertisement