Terowongan MRT Sudirman-Bundaran HI Telah Tersambung

Dengan tersambungnya terowongan bawah tanah ini maka diharapkan moda transportasi massal ini bisa beroperasi tepat waktu pada Maret 2019.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Feb 2017, 15:49 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 15:49 WIB
Siap Beroperasi di Tahun 2019, Jokowi Tinjau Proyek MRT
Presiden Jokowi memperhatikan bor raksasa yang digunakan untuk pengerjaan terowongan bawah tanah MRT di kawasan Setiabudi, Jakarta, Kamis (22/2). Proyek MRT ditargetkan siap beroperasi pada Maret 2019 mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan terowongan bawah tanah proyek ‎Mass Rapit Transit (MRT) Sudirman-Bundaran HI telah tersambung seluruhnya.

Hal tersebut disampaikan Jokowi usai meninjau langsung proyek yang dikerjakan PT MRT Jakarta pada hari ini.

"Hari ini kita sudah melihat seluruh terowongan yang dibangun, hari ini sudah sambung," ‎ujar dia di kawasan Setiabudi, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Menurut Jokowi, dengan tersambungnya terowongan bawah tanah ini maka diharapkan moda transportasi massal ini bisa beroperasi tepat waktu yaitu pada Maret 2019. Selain itu, pada saat pelaksanaan ASEAN Games 2018 pengerjaan proyek di atas tanah telah selesai.

"Ini akan operasi Insya Allah Maret 2019 tapi saat ASEAN Gemas 2018 di atas sudah semuanya sudah jadi dan sudah bersih. Kita berharap schedule itu kita ikuti agar selesai tepat pada waktunya," ‎kata dia.

Sementara itu, Presiden Direktur MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, penyelesaian pengerjaan terowongan bawah tanah ini merupakan bagian dari proyek pembangunan MRT fase pertama.

Hal ini ditandai dengan bertemunya empat bor yang digunakan untuk membangun terowongan, baik dari arah Patung Pemuda di Setiabudi maupun dari Bundara HI ke Setiabudi.

Dia menjelaskan, bor Antareja 1 dan Antareja 2 bekerja sejak September 2015 dari arah Patung Pemuda ke Setiabudi. Sedangkan bor Mustikabumi 1 dan Mustikabumi 2 dari arah Bundaran HI ke Setiabudi bekerja sejak awal Maret 2016.

"Mereka bekerja selama 24 jam, kecuali Minggu untuk perawatan. Dengan kecepatan hampir 1 rotasi per per menit, total panjang terowongan yang dikerjakan oleh bor-bor tersebut sekitar 1.400 meter-2.600 meter, berdiameter setinggi 6,69 meter," tandas dia.(Dny/Nrm)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya