Kereta Bandara Minangkabau Beroperasi November 2017

. Saat ini, kapasitas Bandara Internasional Minangkabau baru mencapai 2,7 juta penumpang per tahun.

oleh Erinaldi diperbarui 02 Mar 2017, 13:37 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2017, 13:37 WIB
Ilustrasi Kereta Bandara
Ilustrasi Kereta Bandara

Liputan6.com, Jakarta Jalur kereta bandara yang menghubungkan Stasiun Bandara ke Stasiun Simpang Haru, Kota Padang, sepanjang 27 kilometer, ditargetkan beroperasi November tahun ini.

"Saat ini masih tahap penyelesaian stasiun dan pembangunan skybridge menuju terminal penumpang," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat, Amran di Padang, Kamis (2/3/2017).

Jalur kereta ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ini untuk mendukung operasional bandara yang direncanakan akan diperluas mulai tahun ini.

Pihak pengelola Bandara Internasional Minangkabau (BIM), PT Angkasa Pura II menargetkan, perluasan Bandara akan mampu menampung penumpang dengan kapasitas 5,7 juta per tahun. Saat ini, kapasitas BIM baru mencapai 2,7 juta penumpang per tahun.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, perluasan bandara meliputi pembangunan terminal eksisting tahap satu dari 20.568 meter persegi (m2) menjadi 33.600 m2. Dengan kondisi terbaru, terminal ini mampu menampung penumpang hingga 3,7 juta orang.

Pada tahap dua, terminal eksisting akan didesain modern dan terpadu hingga berkapasitas penumpang 5,7 juta orang. Perluasan terminal penumpang tahap dua seluas 16.350 m2 akan menjadikan luas keseluruhan terminal menjadi 49.950 m2 yang terhubung dengan ketera bandara.

Perluasan terminal penumpang ini akan didukung dengan peningkatan fasilitas penumpang dengan menambah jumlah counter check in menjadi 32 counter dan yang didukung dengan 5 conveyor belt pengambilan bagasi. Konsep terminal juga akan mengalami perubahan dengan memasukkan seluruh fasilitas pelayanan seperti toilet, mushola, area komersil, arena bermain anak, dan fasilitas lainnya ke dalam ruang tunggu keberangkatan.

Secara keseluruhan, luas lahan BIM pasca perluasan menjadi 438,84 Ha, luas runway menjadi 3.000 m x 45 m. Selain itu, luas apron menjadi 80.520 m2 yang diklaim mampu menampung 16 pesawat berbadan lebar. Perseroan juga akan menyediakan delapan taxyway dengan luas 2.500 x 30 m, untuk memperlancar lalu lintas pesawat dan meningkatkan on time performance (OTP) maskapai.

Menteri BUMN Rini Soemarno saat berkunjung ke Padang Sabtu kemarin meminta perluasan BIM dikebut penyelesaiannya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang beberapa tahun ke depan. Dalam dua tahun terakhir, jumlah penumpang sudah melebihi kapasitas bandara yang hanya 2,7 juta penumpang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya