Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan tarif kereta Bandara Soekarno Hatta tak lebih dari Rp 100 ribu per tiket. Angka tersebut nantinya akan menjadi batas atas tarif moda transportasi massal ini.
"Batas atas kira-kira Rp 100 ribu," ujar dia di Tangerang, Banten, Minggu (12/3/2017).
Budi mengakui tarif kereta ini lebih mahal dibandingkan tarif kereta rel listrik (KRL). Itu karena proyek ini dibangun dan dioperasikan swasta.
Adapun nantinya kereta bandara akan dikelola Railink, perusahaan joint venture PT KAI dan PT Angkasa Pura II.
Advertisement
Baca Juga
Investasi dari pembangunan kereta ini berasal dari pinjaman Railink. "Karena ini yang bangun swasta, seperti Kualanamu. Ini PT Railink, dana komersial yang mereka ambil," Budi Karya menjelaskan.
Dia mmengatakan, tidak semua saran transportasi bisa dibangun oleh pemerintah karena beberapa hal. Sebab itu keterlibatan swasta dinilai menjadi salah satu pilihan.
Keterlibatan Railink dalam proyek ini diharapkan diikuti BUMN maupun swasta lain dalam menyediakan transportasi massal bagi masyarakat.
"Kita harus libatkan swasta dalam bangun sarana prasara. Kalau dari APBN tidak cukup. PT Railink pinjam di bank dan sangat komersial. Proyek ini investasinya juga banyak," tandas dia.