Jokowi Minta Jonan Utamakan Konsumsi Gas untuk Pembangkit Listrik

MPP di Kalimantan Barat karena ‎belum mendapat pasokan gas, sementara menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis diesel.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Mar 2017, 19:28 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2017, 19:28 WIB
20161014-Presiden Joko Widodo Lantik Menteri dan Wakil Menteri ESDM -Jakarta
Presiden Jokowi (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Ignasius Jonan setelah acara pelantikan Jonan sebagai Menteri ESDM baru dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan agar memprioritaskan pasokan gas untuk pembangkit listrik.

Jokowi mengatakan, pembangkit listrik portable (Mobile Power Plant/MPP) yang telah diresmikan pengoperasiannya, sejatinya menggunakan sumber energi gas. Namun, karena ‎belum mendapat pasokan, sementara menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis diesel.

"MPP memang pakai gas, tapi sekarang masih pakai diesel," kata Jokowi di MPP Mempawah 4 x 25 MW, Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (18/3/2017)‎.

Agar pembangkit tersebut bisa cepat menggunakan gas, Jokowi memerintahkan Ignasius Jonan sebagai pemimpin ‎instansi yang menaungi sektor energi, memperioritaskan pasokan gas untuk pembangkit listrik.

"Oleh sebab itu, saya perintahkan jadi ke Menteri ESDM agar gas untuk pembangkit listrik seperti ini diberikan prioritas," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, dengan menggunakan gas produksi listrik menjadi lebih efisien, sehingga harga listrik menjadi lebih murah‎. Dia pun tidak ingin MPP tersebut terus menggunakan solar.

"Supaya harganya lebih efisien. Jangan sampai nanti diterus-teruskan tidak pakai gas," ungkap Jokowi.

Jonan pun mengaku, penetapan alokasi gas menjadi tanggung jawab instansinya, dia berharap pembangkit tersebut segera mendapatkan pasokan gas, agar tidak terus menggunakan solar.

"MPP ini berbahan bakar gas, sekarang masih pakai minyak diesel, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dikonversi jadi bahan bakar gas, ini tanggung jawab pemerintah, Kementerian ESDM untuk mengalokasikan gas," ‎tutup Jonan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya