Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan nilai penjualan Sukuk Negara Ritel (Sukri) Seri SR-009 sebesar Rp 14,04 triliun. Surat utang berbasis syariah tersebut ditawarkan dengan imbal hasil tetap 6,90 persen per tahun.
Dikutip dari laman resmin DJPPR Kemenkeu, Senin (20/3/2017), Dirjen PPR Robert Pakpahan atas nama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Sukri 009 sebesar Rp 14,04 triliun.
Realisasi tersebut masih jauh dari target indikatif pemerintah senilai Rp 20 triliun. Sementara jumlah investor yang membeli Sukri seri 009 sebanyak 29.838 orang.
Advertisement
Nilai penjualan tersebut diperoleh setelah berakhirnya masa penawaran dari 27 Februari-17 Maret 2017. Penjualan Sukri SR 009 dilakukan melalui 22 agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah, terdiri dari 21 bank dan 1 perusahaan sekuritas.
Baca Juga
Dengan nominal penerbitan Seri 009 sebesar Rp 14,04 triliun, tingkat imbal hasil tetap yang ditetapkan 6,90 persen per tahun. Underlying aset atas penerbitan Sukri ini proyek atau kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 serta Barang Milik Negara (BUMN).
Tanggal penerbitan atau setelmen 22 Maret 2017, dengan pembayaran imbalan setiap tanggal 10 setiap bulan dan pembayaran imbalan pertama 10 April 2017. Sedangkan jatuh tempo 10 Maret 2020.
Penjualan Sukri 009 menjangkau 29.838 investor di seluruh provinsi di Indonesia. Adapun profil investor surat utang tersebut, yakni:
1. Jumlah investor terbesar berada pada kisaran pembelian Rp 5 juta – Rp 100 juta (42,40 persen), dan pada kisaran pembelian Rp 100 juta – Rp 500 juta (36,96 persen).
2. Jumlah investor terbesar berdasarkan wilayah berasal dari Indonesia Bagian Barat kecuali DKI Jakarta mencapai 58,03 persen. Sedangkan wilayah DKI Jakarta mencapai 34,12 persen, wilayah Indonesia Bagian Tengah 7,21 persen, dan di wilayah Indonesia Bagian Timur 0,64 persen.
3. Jumlah investor terbesar berdasarkan kelompok profesi adalah Profesional, Pegawai Swasta, dan BUMN/Lembaga dengan persentase sebesar 41,36 persen.
4. Berdasarkan kelompok umur, jumlah investor terbesar berada pada kelompok umur di atas 55 tahun, yaitu mencapai 39,56 persen.
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR-009 akan dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2017 dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 23 Maret 2017.
Namun karena pada Sukuk Negara Ritel seri SR-009 ini ditetapkan minimum holding period sampai dengan satu periode imbalan, maka perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan mulai 10 April 2017.