Generasi Muda Kini Makin Tertarik Investasi di Reksadana

Keberadaan marketplace finansial seperti Bareksa.com ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan investasi di pasar modal.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Apr 2017, 17:40 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 17:40 WIB
reksadana-121203b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Instrumen investasi melalui reksadana kini semakin dikenal masyarakat, khususnya generasi muda. Hal tersebut seiring kemudahan akses ke pasar modal melalui marketplace finansial seperti Bareksa.com.

Presiden Komisaris Bareksa Mahendra Siregar mengatakan, keberadaan marketplace finansial seperti Bareksa.com ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan investasi di pasar modal, khususnya pada reksadana.

"Ini memberikan peluang bagi kita untuk jadikan pasar modal yaitu reksadana bisa diakses masyarakat, terutama bagi mereka yang belum memiliki investasi di pasar modal dan aksesnya ke industri keuangan terbatas," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Dia menjelaskan, ‎setiap hari ada sekitar 300 investor yang mendaftarkan diri untuk dapatkan akses ke pasar modal melalui Bareksa. Dari 32 ribu nasabah reksadana yang terdaftar di Bareksa.com hingga saat ini, 70 persen diantaranya berusia antara 20 tahun-30 tahun.

"Ini angka yang jadi bukti tersendiri, mereka yang berusia muda bukan tidak mau melakukan investasi di pasar modal tapi memang akses dan kemudahan untuk lakukan tadi selama ini tidak  bersedia. ‎ Pada rentang usia ini, punya potensi peningkatan pendapatan dan punya prospek yang masih panjang," jelas dia.

‎Menurut Mahendra, ada alasa kenapa kini marketplace seperti Bareksa menjadi menarik. Sebab, dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, masyarakat khususnya generasi muda ingin berinvestasi di tempat aman, mudah dimonitor namun tidak merepotkan.

"Generasi milenial, mereka di satu pihak ritel investor, tuntutan segala macam dan tidak mau yang sifatnya generik. Dia mau tahu investasinya, mau tanya ini itu. Kalau seperti ini tidak dilayani melalui skema online, dilayani satu-satu, tidak bisa dibayangkan institusi yang melayani seperti apa," tandas dia.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya