BKPM Bantah Hasil Pilkada DKI Berdampak Buruk ke Iklim Investasi

BKPM menilai hal yang mempengaruhi minat investasi bukanlan soal kemenangan salah satu calon, tetapi ‎kebijakan yang menyangkut kemudahan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Apr 2017, 19:51 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 19:51 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong meminta investor tidak berlebihan dalam menyikapi hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Hasil Pilkada DKI dinilai tidak mengganggu investasi secara signifikan.

Thomas‎ membantah jika hasil Pilkada DKI Jakarta yang memenangkan Anis Baswedan dan Sandiaga Uno, merupakan kemenangan Muslim garis keras.

‎"Pilkada DKI saya menolak cukup keras atas kabar hasil pilkada minggu lalu merupakan kemenangan Muslim garis keras," kata dia di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Menurut Thomas kabar tersebut berlebihan. Mantan Menteri Perdagangan ini mengaku telah berdiskusi‎ dengan beberapa investor dari berbagai negara.

Dari diskusi tersebut, dia menyimpulkan, hasil Pilkada DKI Jakarta tidak berdampak signifikan terhadap investasi dan sentimen pasar.

"Saya juga berbagi diskusi dengan investor mancanegara menyimpulkan pilkada tidak punya dampak signifikan pada investasi dan sentimen pasar,"‎ dia memaparkan.

Thomas mengungkapkan, yang mempengaruhi minat investasi bukanlan soal kemenangan salah satu calon, tetapi ‎kebijakan yang menyangkut kemudahan investasi, seperti reformasi ekonomi dan deregulasi.

"Saya khawatir garis keras ini jadi alasan. Padahal sebenarnya reformasi ekonomi, deregulasi. Jangan berlebihan menyikapi perkembanganpolitik sekitar pilkada," dia menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya