Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan hari ini. Masuknya dolar AS dari investor asing mampu menahan pelemahan rupiah.
Mengutip Bloomberg, Jumat (26/5/2017), rupiah dibuka di angka 13.308 per dolar AS. Jika dilihat, angka pembukaan tersebut melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.282 per dolar AS.
Namun kemudian, rupiah mampu kembali menguat dan sempat menyentuh angka 13.286 per dolar AS. Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak dalam rentang 13.286 per dolar AS hingga Rp 13.308 per dolar AS.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.295 per dolar AS. Patokan tersebut menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.316 per dolar AS.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, di tengah euforia kenaikan peringkat utang S&P, ledakan bom di Jakarta diperkirakan memberikan sentimen negatif walaupun hanya akan temporer di pasar keuangan.
Bersama dollar index yang masih lemah, depresiasi dalam rupiah diperkirakan bisa terhindarkan. Surat Utang Negara (SUN) juga diperkirakan masih menarik untuk memicu aliran masuk dana asing sehingga likuiditas dolar AS terjaga.
Research Analyst FXTM Lukman Otunuga menjelaskan, nuasa positif masih mewarnai ekonomi Indonesia setelah S&P memasukkan Indonesia ke peringkat investment grade.
Dengan masuknya ekonomi terbesar Asia Tenggara ini ke peringkat investment grade dari tiga badan pemeringkat terbesar, prospek umum ekonomi Indonesia mulai terlihat sangat menjanjikan.
Saham Indonesia kemungkinan akan menguat ke depannya dengan aliran masuk dana global dan peningkatan investasi asing langsung yang menyokong selera risiko investor.