Pemerintah Klaim Bulan Ramadan Harga Pangan Terkendali

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan memasuki Ramadan, stok dan harga sejumlah barang pokok terkendali.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Jun 2017, 16:48 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2017, 16:48 WIB
20170114-Pasar-Murah-FP
Mendag Enggartiasto Lukita di dampingi Yenny Wahid menujukan harga cabai pada acara kick off pasar murah di Kawasan SCBD, Jakarta (14/1). Acara ini digelar dalam rangka jelang perayaan imlek. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan memasuki Ramadan, stok dan harga sejumlah barang pokok terkendali. Komoditas yang sempat mengalami pergerakan harga, seperti bawang putih, mulai berangsur stabil.

Menurut dia, turunnya harga bawang putih ini setelah pemerintah mengatur tata niaga impornya dan menjembatani komunikasi antara importir, distributor, pedagang besar, dan ritel modern.

"Secara historis pada 2013-2016, menjelang puasa dan Lebaran terjadi kenaikan harga untuk beberapa barang kebutuhan pokok karena kenaikan permintaan seperti daging sapi, daging ayam, dan telur ayam, serta faktor cuaca untuk komoditas hortikultura, seperti cabai dan bawang merah. Namun kali ini, pemerintah dapat mengantisipasi kenaikan harga tersebut," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/6/2017).
‎
Enggar mengungkapkan, hasil rakor dan pantauan lapangan di gudang Bulog, PPI, dan distributor di daerah menunjukkan stok barang kebutuhan pokok, khususnya beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran 2017.

Berdasarkan data periode 2013-2016 menunjukkan jelang bulan puasa biasanya terjadi kenaikan harga untuk beberapa barang kebutuhan pokok yang disebabkan peningkatan permintaan seperti daging sapi, daging ayam, dan telur ayam. Kenaikan permintaan berkisar 0,97 persen-9,6 persen.‎‎

Sedangkan untuk beberapa komoditas seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, dan kedelai relatif stabil. Pada periode yang sama, khusus untuk komoditas hortikultura, kenaikan harga lebih disebabkan oleh kurangnya pasokan akibat cuaca ekstrim, seperti cabai merah keriting dan cabai merah besar yang naik antara 3,47 persen-23,13 persen.‎
‎
"Jika dibandingkan tahun lalu, perkembangan harga barang kebutuhan pokok H-7 dibanding H-30 puasa tahun 2017 umumnya dalam kondisi stabil," kata dia.‎

Sementara harga barang kebutuhan pokok yang naik pada 2017 pada periode tersebut hanya pada telur ayam sebesar 5,37 persen dan bawang putih 13,70 persen. Sedangkan di 2016, komoditas yang mengalami kenaikan harga sebanyak lima komoditas, yaitu gula pasir sebesar 9,8 persen, daging ayam 8,44 persen, telur ayam 5,37 persen, cabai rawit merah 5,87 persen, dan bawang putih 6,38 persen.

Menurut Enggar, pengendalian harga ini juga merupakan upaya mencapai target inflasi 2017 sebesar 4 persen +-1 persen. "Untuk mencapai target inflasi 2017 sebesar 4 persen +-1 persen perlu dilakukan antisipasi kenaikan harga menjelang Puasa dan Lebaran 2017 baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, terutama inflasi volatile food yang harus dijaga di bawah 5 persen," tandas dia.
‎

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya