Liputan6.com, Jakarta Konsumsi elpiji sudah naik sejak Juni 2017 karena meningkatnya aktivitas masyarakat dalam menggunakan bahan bakar tersebut saat Ramadan dan menjelang Lebaran.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, rata-rata konsumsi elpiji dalam kondisi normal dari Januari sampai Mei 19.700 metrik ton (mt). Namun menjelang Lebaran 2017, konsumsi elpiji naik rata-rata sekitar 8 persen atau 21.335 mt.
"Ini naik turun, ada yang 5 persen, tetapi kalau dirata-rata sekitar 8 persen atau jadi 21.335 mt meningkat konsumsinya," kata Adiatma, di Jakarta, Selasa (21/6/2017).
Advertisement
Menurut dia, konsumsi paling tinggi terjadi pada 5 Juni, yaitu meningkat mencapai 112 persen dari konsumsi normal, tetapi kemudian kembali turun menjadi 8 persen di atas normal. Dia memperkirakan, konsumsi elpiji saat menjelang Lebaran 2017 sama seperti tahun lalu.
"Paling tinggi 5 Juni 112 persen dari normal tadi. Rata-rata Ramadan dan Idul Fitri naik 8 persen. Sama tahun lalu enggak jauh beda," ujarnya.
Vice Presiden Gas Domestic Pertamina Kusnendar mengungkapkan, untuk menghadapi kenaikan konsumsi elpiji Pertamina telah meningkatkan ketahanan stok dari dari 11 hari menjadi 16 hari.
"Kita tingkatkan ketahanan stok, dari 11 hari menjadi 16 hari, kalau ada yang kurang kita gelontorkan," ujar Kusnendar.