Di Abad 21, RI Bisa Jadi Negara Raksasa ke-5

Visi dan misi pemerintah dalam membangun dan mengembangkan Indonesia, strategi dan solusinya adalah diaspora.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Jul 2017, 12:42 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2017, 12:42 WIB
Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global, Dino Patti Djalal
Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global, Dino Patti Djalal (Liputan6/Rizki Akbar Hasan)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global Dino Patti Djalal optimistis Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia pada abad ke-21. Mimpi tersebut tidak mustahil terwujud dengan dukungan dan sinergi dari 8 juta diaspora Indonesia di luar negeri.

"Abad ke-21 adalah abad yang terbaik bagi Indonesia. Di abad 17, 18, 19, kita tertindas, terbelakang, tapi di abad 20, kita bisa maju dan bangkit. Dan abad ke-21, kita bisa jadi yang terbaik," ujarnya saat menghadiri Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Main Hall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/7/2017).

Dino yakin, Indonesia akan menjadi negara raksasa di dunia. Peringkat ekonominya 5 besar se-jagad karena keunggulan dan kelebihan yang dimiliki negara ini. Salah satunya jumlah kelas menengah yang besar di Asia Tenggara.

"Kita bisa jadi raksasa, sekarang kan regional power. Ekonomi kita bisa 5 besar dunia karena kita punya kelas menengah yang banyak di Asia Tenggara. Kita bisa jadi generasi pertama dengan nol kemiskinan, jadi bangsa yang besar," jelas Mantan Dubes AS itu.

Menurut Dino, visi dan misi pemerintah dalam membangun dan mengembangkan Indonesia, strategi dan solusinya adalah diaspora. Ada 8 juta diaspora Indonesia kini merantau ke negara orang, tersebar di 18 negara, diantaranya, Malaysia, Australia, Afrika Selatan, Madagasrkan, Suriname, dan lainnya.

"Satu orang diaspora Indonesia saja punya hak paten lebih banyak daripada hak paten di dunia," dia menjelaskan.

Dino optimistis, dengan sinergi dari seluruh diaspora Indonesia, negara ini akan mencapai visi dan misinya. "Yang harus dilakukan diaspora sekarang adalah bersinergi. Apapun paspor kalian WNI atau WNA, selama di hati kalian ada Indonesia, maka kalian dianggap keluarga besar Indonesia," paparnya.

Ia mengaku, ada sekitar 227 juta diaspora dunia yang memiliki aset luar biasa. Dino mencontohkan, 50 juta diaspora China mencatatkan aset dengan nilai US$ 2 triliun, sementara Produk Domestik Bruto (PDB) nagara tersebut mencapai US$ 12 triliun.

Belum lagi diaspora Filipina, India, dan Meksiko yang remitansinya melebihi nilai investasi asing. Inilah kontribusi besar dari para diaspora sehingga menjadi kekuatan ekonomi luar biasa.

"Beginilah gambaran diaspora dunia. Mereka bukan cuma perantau, tapi kini menjadi pelopor ekonomi, sosial, dan budaya," Dino menerangkan.

 

Simak video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya