ESDM: Exxon Nilai Cari Migas di East Natuna Sudah Tak Ekonomis

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapat surat dari Exxon Mobil.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Jul 2017, 15:15 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 15:15 WIB
Ini Setiap Kali Perusahaan Hulu Migas Investasi US$1
Perusahaan-perusahaan hulu migas sering dianggap hanya berperan menyediakan pasokan energi dan menghasilkan penerimaan negara

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapat surat dari Exxon Mobil. Surat itu berisi tentang perkembangan proses investasi di Blok Minyak dan gas (Migas) East Natuna.

Direktur Jenderal ‎Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, melalui surat tersebut, Exxon menyatakan pencarian migas di East Natuna sudah tidak ekonomis bagi perusahaan migas asal Amerika Serikat tersebut.

"Exxon bilang saat ini tidak ekonomis dengan terms yang ada," kata Wiratmaja, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Menurut Wiratmaja, pernyataan Exxon dalam surat tersebut, dilatarbelakangi oleh hasil kajian. Saat ini pemerintah sedang membahas secara internal surat tersebut.

‎"Jadi Exxon sudah kirimkan surat ke ESDM tentang East Natuna, kita sedang bahas secara internal," ucapnya.

Wiratmaja melanjutkan, selain menyatakan tidak ekonomis mencari migas di East Natuna, dalam surat Exxon mengungkapkan memiliki teknologi untuk melakukan pencarian migas di East Natuna.

Namun, ketika ditanyakan perusahaan tersebut mundur dari konsorsium East Natuna, Wiratmaja belum bisa menjelaskan. Pasalnya, akan dilakukan pembahasan terlebih dahulu.

‎"Di suratnya Exxon jelas-jelas dia bilang, mereka memiliki teknologi dan kemampuan teknis, jika diperlukan siap membantu Indonesia. Itu isi suratnya," tutup Wiratmaja.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya