Kehadiran Meikarta Bisa Mengurangi Beban Ibukota Jakarta

Meikarta digadang-gadang menjadi pusat perekonomian Indonesia baru dan "Jakarta Baru", karena Meikarta berada diantara kawasan industri.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 31 Agu 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2017, 06:00 WIB
Kehadiran Meikarta Bisa Mengurangi Beban Ibukota Jakarta
Meikarta digadang-gadang menjadi pusat perekonomian Indonesia baru dan "Jakarta Baru", karena Meikarta berada diantara kawasan industri.

Liputan6.com, Jakarta Semakin tingginya beban tampung Kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan sekaligus ekonomi membuat wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia kembali menghangat.

Beberapa daerah pun santer diberitakan menjadi penggantinya seperti Jonggol, Bandung, dan Palangkaraya. Harapannya, tentu ingin memiliki ibukota dengan tata kota yang lebih terencana dan teratur secara baik. 

Bersamaan kabar ini, Lippo Group mengumumkan kehadiran kota baru bernama Meikarta pada. Meikarta digadang-gadang menjadi pusat perekonomian Indonesia baru dan "Jakarta Baru". Bukan tanpa alasan, Meikarta berada di tengah kawasan industri modern. 

Tercatat tujuh kawasan industri sudah mejeng di Cikarang antara lain kawasan industri MM2100, Delta Silicon I, EJIP, BIIE, Jababeka I, Jababeka II, dan Delta Silicon II. Kawasan industri di kota Delta Mas dan Delta Silicon II yang berada di bawah grup Lippo. 

Kawasan Industri di Cikarang merupakan kawasan industri yang potensial mengingat sekitar 2.125 unit pabrik yang berasal dari 25 negara berlokasi di kawasan tersebut. Kawasan tersebut mampu menyumbang sebesar 34,46 % PMA Nasional, serta 22-45 % volume ekspor nasional. Pada tahun 2008 omset kawasan industri ini mencapai $35 milyar dan 70% diantaranya untuk pasar ekspor. Hal ini membuat Cikarang menjadi salah satu pusat industri nasional dimana nilai ekspornya mampu bersaing dengan Batam.

Di sisi lain perencanaan Meikarta sebagai kota baru bukan sekadar kawasan perekonomian, melainkan juga sebagai kawasan pemukiman. Lahirnya kota baru Meikarta diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas transportasi Jakarta dan sekitarnya.

Konsep kota baru Meikarta ini akan membuat perubahan besar, nantinya ada sebagian kegiatan yang dialihkan dari Jakarta ke Meikarta. Orang tidak akan bolak-balik menempuh jarak terlalu jauh karena di fasilitas di Meikarta sudah lengkap mulai dari sekolah, rumah sakit, pusat bisnis, hotel berbintang hingga rencana Pusat Riset Industri dan Indonesia Silicon Valley.

Selain menurunkan beban Jakarta, Meikarta juga berpotensi mengurangi beban Bandung karena kawasan ini nantinya akan dilewati kereta cepat Jakarta-Bandung, kereta layang LRT dan MRT, pelabuhan laut dalam Patimban, bandara Internasional Kertajati dan toll Jakarta – Cikampek elevated.

James Riady selaku CEO Lippo Grou membayangkan Meikarta nantinya menjadi kota modern dan terlengkap di Asia Tenggara dan menyerupai Shenzhen Tiongkok. Megaproyek kota baru Meikarta sendiri bernilai Rp 278 triliun, sebuah investasi super besar yang pernah digarap oleh raksasa properti yang berusia 67 tahun ini.

Informasi lebih lanjut mengenai Meikarta bisa mengunjungi situs meikarta.com

 

(Adv)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya