Liputan6.com, Jakarta Untuk bisa sukses dalam dalam berwirausaha harus berani memulai dan berani gagal. Hal tersebut disampaikan oleh‎ Chairman Ciputra Group, Dr Ir Ciputra dalam acara CEO Forum 2017 dalam rangka memperingati 50 tahun ASEAN di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Ciputra mengatakan, untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses seperti sekarang, dirinya sudah mulai bekerja keras sejak kecil. Wirausaha yang digelutinya pertama yaitu menjadi konsultan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat duduk di bangku sekolah.
"Waktu masih Sekolah Dasar, saya sudah berusaha, saya sudah berburu, saya punya 17 ekor anjing, saya sudah berusaha mencari nafkah untuk keluarga.‎ Waktu SMA, saya sudah jadi konsultan UMKM. Jadi entrepreneur itu memang harus mulai dari kecil ke besar," ujar dia di Kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Advertisement
Dalam berwirausaha, lanjut dia, juga harus memikirkan keuntungan. Sebab keuntungan itu yang bisa digunakan untuk terus mengembangkan bisnis yang tengah dijalani.
"Kata profit dulu masih langka. Saat masih sekolah saya selalu diejek kalau sebut kata profit. Tapi sekarang kita sudah merdeka, merdeka dalam berbisnis. Tapi kita selalu harapkan investasi dari luar negeri. Itu baik, tapi saya juga akan senang kalau investasi dari dalam negeri juga hebat," ungkap dia.
Selain itu, dalam berwirausaha juga harus berani memulai dan berani gagal. Menurut Ciputra, kegagalan bukan akhir dalam menjalankan usaha. Kegagalan tersebut justru menjadi dorongan agar bisa bangkit dan meraih kesuksesan.
"Kita harus berani, berani gagal. Waktu krisis saya termasuk yang gagal, saya sudah bankrut, tetapi saya bangkit. Market value kita (Ciputra Group) sekarang Rp 90 triliun. Juga jangan takut pinjam uang, waktu saya bangun Dunia Fantasi, saya bicara dengan Gubernur BI, kemudian dipanggil Direktur BNI 46, saya pinjam Rp 7 miliar, dalam 4 tahun saya bayar," tandas dia.
‎Menurut Ciputra, wirausaha merupakan hal penting yang mampu menggerakkan ekonomi negara. Sebab seperti yang dia ungkapkan, hanya dengan wirausahawan yang mampu mengubah sampah menjadi emas.
"Entrepreneur yang mampu mengubah sampah menjadi emas, potensi menjadi profit‎," tandas dia.Â