BPS: Banyak yang Harus Dibenahi di 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Pertumbuhan ekonomi tiga tahun terakhir trennya cukup positif meski sebenarnya belum mencapai target.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Okt 2017, 15:15 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2017, 15:15 WIB
Jokowi dan JK Tiba di Gedung DPR
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ketua MPR RI Zulkifli Hasan setibanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8). Rencananya, Jokowi akan menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, sepanjang tiga tahun sudah masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) berjalan. Namun, masih ada sejumlah hal yang harus dibenahi dalam sisa masa pemerintahannya, seperti soal ketimpangan sosial.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengungkapkan, jika dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, selama tiga tahun terakhir trennya cukup positif, meski sebenarnya belum mencapai target yang ditetapkan pemerintah.

"Kalau lihat capaiannya bagus. Pertumbuhan ekonomi ya, dibandingkan 2014 bagus, 5,01 persen. Tetapi harus diakui belum sesuai target. Jadi ke depan masih banyak yang perlu dibenahi," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Selain itu, jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan, dari 28 juta orang pada Maret 2016 menjadi 27,76 juta orang pada September 2016. Namun, hal tersebut belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Dari kemiskinan juga menunjukkan hasil ada penurunan. Meskipun belum secepat yang diharapkan, sehingga masih perlu penajaman di beberapa program penanggulanan kemiskinan. Pembangunan manusia secara umum membaik," kata dia.

Meski demikian, masih ada sejumlah hal yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah dalam 2 tahun sisa masa jabatannya. Contohnya yaitu menyelesaikan masalah ketimpangan, yang tidak hanya antar lapisan masyarakat, tetapi juga antardaerah. Beruntung, salah satu program andalan pemerintah yaitu pemerataan pembangunan.

‎"Ketimpangan masih menjadi sebuah tantangan besar. Tidak hanya ketimpangan antar lapisan masyarakat, tetapi juga ketimpangan antar daerah yang oleh Pak Presiden berusaha dibenahi dengan pembangunan infrastruktur. Untuk pertama kalinya kita membangun infrastruktur besar-besaran di daerah timur dan itu sesuatu yang bagus, tentunya kita harap ke depan akan lebih bagus," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya