Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) merasa tak tersaingi dengan munculnya pemain baru dalam penjualan BBM di dalam negeri, yaitu PT Vivo Energy Indonesia. Meskipun perusahaan asal Belanda tersebut juga menjual BBM dengan RON 89 atau setara dengan Premium milik Pertamina.
Direktur Pemasaran Pertamina, Muchammad Iskandar mengatakan, saat ini Vivo relatif baru memiliki satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang diluncurkan beberapa waktu lalu, yaitu di wilayah Cilangkap, Jakarta Timur. Sedangkan Pertamina sudah memiliki sekitar 6.300 SPBU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Enggak sebanding lah, enggak sebanding sama sekali. Dibandingkan 6.300 dan sampai ke pelosok. Ini supaya fairnessnya diangkat. 1 dibanding 6.300 ya enggak pengaruh. Lokasinya di Cilangkap lagi," ujar dia di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Iskandar, jika Vivo sudah memiliki lebih dari 50 SPBU di kota-kota besar, mungkin baru bisa menjadi pesaing bagi Pertamina. Namun, jika hanya punya satu SPBU, maka sulit untuk menandingi Pertamina atau perusahaan penjual BBM lain yang beroperasi di Tanah Air.
"Ini outlet kita ada 6.300 SPBU, kalau dibandingkan satu gelintir ini enggak sebanding lah, jangan diobrolin inilah. Kalau mereka ada 50 mah compare bisa, tapi kalau satu mah enggak sebanding," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik. Dirinya masih enggan mengomentari persaingan dengan Vivo.
"Jangan ditanya dulu (soal Vivo). Baru satu SPBU, kalau sudah 50 SPBU baru kita ngobrol," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buka November
PT Vivo Energy Indonesia menargetkan pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) secara komersial pada November 2017. Saat ini perusahaan sedang melakukan uji operasi.
Corporate Communication Vivo Maldi Al-Jufrie mengatakan, perusahaan resmi mengubah nama perusahaan dari PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI) menjadi PT Vivo Energy Indonesia pada 19 Oktober 2017. Perusahaan kemudian melakukan uji operasi SPBU Vivo di Cilangkap, Jakarta Timur mulai Rabu (25/10/2017).
"Kami akan melakukan test operasi mulai Rabu," kata Maldi.
Dalam uji operasi tersebut SPBU Vivo sudah bisa melayani masyarakat. Namun jika masih ditemukan kekurangan maka pihaknya akan melakukan perbaikan. Uji coba operasi tersebut merupakan ketentuan perusahaan, bukan dari pemerintah.
"Kalau masih ada kekurangan kita tutup dulu diperbaiki, tapi ini sudah mengacu standar yang ditetapkan perusahaan," ujarnya.
Maldi pun menargetkan, uji operasi tersebut bisa selesai sampai akhir Oktober. Dengan demikian, SPBU Vivo bisa beroperasi secara komersial pada November 2017. "Kami sih sudah ada rencana November (beroperasi). Tunggu tanggal mainya," ujar Maldi.
Maldi mengungkapkan, Vivo tidak hanya mengoperasikan SPBU di Cilangkap, tetapi juga di beberapa wilayah lain seperti Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Bakal ada lebih dari lima SPBU yang akan beroperasi secara bersamaan.
"Kita akan operasikan bersamaan di Jabodetabek. Nggak cuma satu di sini aja, tapi sekitar 5 SPBU," tutup Maldi.
Advertisement