Bank Mandiri Kucurkan Kredit kepada Waskita Karya

PT Waskita Karya Tbk mendapatkan kredit sindikasi Rp 5,14 triliun untuk pembangunan proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Nov 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2017, 19:00 WIB
Libur Panjang, Dua Arus Tol Jakarta - Cikampek Macet
Suasana arus lalu lintas yang terlihat padat di dua arah Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Sabtu (25/3). Kemacetan arah tol Cikampek- Jakarta disebabkan imbas penyempitan jalan lantaran adanya proyek pembangunan LRT. (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkomitmen mendukung percepatan pembangunan sektor infrastruktur Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan ikut terlibat dalam kredit sindikasi kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp 5,14 triliun untuk pembangunan proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated.

Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi menuturkan, kontribusi Bank Mandiri dakam sindikasi ini adalah sebesar Rp 1,437 triliun. Dalam transaksi ini, Bank Mandiri juga akan bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) and Bookrunner.

"Kami berharap, keberadaan ruas tol Jakarta-Cikampek II Elevated ini akan meningkatkan konektivitas dan mempercepat distribusi barang dan penumpang di Pulau Jawa," kata Dikdik.

Dikdik menambahkan, komitmen kuat perseroan dalam mendukung infrastruktur jalan tol juga terlihat dari realisasi pembiayaan untuk pembangunan jalan tol, yang mencapai Rp 9,4 triliun hingga September 2017, naik sekitar 12 persen secara yoy. Adapun komitmen yang telah diberikan hingga periode yang sama adalah Rp 15 triliun.

Sebelumnya PT Waskita Karya Tbk mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp 1,4 triliun dari Rp 4,59 triliun menjadi Rp 5,99 triliun dari kreditur sindikasi.

Kreditur sindikasi itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk selaku mandated lead arranger dan bookrunner, The Bank of Tokyo-Mitsubishi selalu mandated lead arranger serta PT Bank Rakyat Indoensia Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan, Bangka Belitung, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Papua, PT Bank ICBC Indonesia dan PT Bank Pembangunan Daerah Riau selaku anggota kreditur sindikasi.

Fasilitas pinjaman digunakan untuk mendukung kegiatan usaha utama perseroan untuk membangun proyek LRT Palembang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Waskita Karya dan Acset Indonusa Garap Tol Layang Cikampek 2

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) bersama PT Acset Indonusa Tbk (ACST) atau Kerjasama Operasi (KSO) WSKT dan ACST telah meneken kontrak dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan nilai Rp 13,5 triliun.

Kontrak ini berkait dengan pengadaan jasa pemborong pekerjaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II elevated sepanjang 38,6 kilometer (km) terbentang dari Cikunir sampai Karawang Barat dengan pengerjaan konstruksi 24 bulan.

Dari keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Rabu 1 Maret 2017, pada KSO ini WSKT memiliki porsi 51 persen dan mengerjakan ruas dari Cikunir hingga Cikarang (19,7 km). Lalu ACST menggarap 49 persen dan mengerjakan ruas Cikarang hingga Karawang (18,9 km).

Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II elevated dianggap mengatasi tingkat kepadatan Jalan Tol Cikampek I. ACST dan WSKT sendiri berperan sebagai kontraktor utama proyek tersebut.

Jalan Tol Jakarta-Cikampek I akan tetap beroperasi meski pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II berlangsung. Proyek ini tidak terdapat pembebasan lahan, namun proyek tol itu berdampingan dengan proyek Light Rapid Transit (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (High Speed Train) di sisi kanan kiri ruas utama jalan tol layang. Sehingga, pembangunan mesti dilakukan dengan hati-hari.

"Kami akan menorehkan sejarah dengan tinta emas dengan menjaga komitmen kami terhadap zero accident dan menyelesaikan pembangunan dengan tepat waktu," ujar Dono Parwoto, kuasa dari KSO Waskita-Acset.

Sebelumnya, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menargetkan proyek ini rampung tahun 2019. Untuk itu, perseroan menunjuk kontraktor untuk membangun proyek itu.

"Tandatangan kontrak konstruksinya hari Senin depan. Harusnya sih langsung kencang jalan karena minggu depan harus sudah mulai betul, jadi bukan persiapan lagi," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Rabu 22 Februari 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya