Harga Bawang di Brebes Anjlok, Pemda Diminta Benahi Produksi

Berdasarkan data Dinas Pertanian Brebes, akhir bulan Desember hingga awal bulan Januari 2018 ini sudah sekitar 3800 hektar lahan.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 03 Jan 2018, 20:20 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2018, 20:20 WIB
(Foto: Liputan6.com/Fajar Eko)
Polisi dan PNS ramai-ramai borong bawang merah karena harga anjlok (Foto: Liputan6.com/Fajar Eko)

Liputan6.com, Brebes Anjloknya harga bawang merah di tingkat petani hingga ke titik terendah Rp 3 ribu per kilogram (kg) tak hanya membuat petani dan Pemkab Brenes kelimpungan.

Berbagai upaya dilakukan Bupati Brebes Idza Priyanti. Ini antara lain meminta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) agar membeli bawang merah langsung ke petani dengan harga Rp 18 ribu per kg.

"Kita kan punya ASN jumlanya sekitar 12 ribu orang. Kalau semua beli minimal satu orang 2 kg. Maka sudah menyerap hingga 24 ton saja," Bupati Brebes Idza Priyanti di Brebes, Rabu (3/1/2018).

Kendati demikian, Anggota DPR RI Komisi II Agung Widyantoro menyebut jika kebijakan Bupati Brebes Idza Priyanti yang meminta ASN membeli bawang merah dengan harga per 2 kg seharga Rp 36 ribu dinilai tak menyelesaikan persoalan.

"Sekarang begini, berapa banyak ton bawang merah yang panen saat ini. Jumlahnya kan berbanding jauh. ASN saja disini hanya sekitar 12 ribu orang. Maka jika dikalikan dengan hasil produksi hanya mencapai 24 ton saja. Padahal saat ini hasil panen raya petani bawang merah mencapai ribuan ton," ucap Agung Widyantoro disela penyerahan bantuan alat pertanian di Desa Kebonagung Kecamatan Jatibarang, Rabu 3 Januari 2018.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Brebes, akhir bulan Desember hingga awal bulan Januari 2018 ini sudah sekitar 3800 hektar lahan bawang merah dipanen. Hasilnya pun jika di rata-rata 1 hektare menghasilkan antara 7 hingga 8 ton. Sehingga hasil panen mencapai 26 ribu ton lebih.

"Maka jumlah produksi bawang merah melimpah atau surplus cukup banyak. Hal itulah yang berpengaruh pada harga bawang anjlok. Apalagi di sejumlah daerah juga panen bawang," ungkapnya.

Agung menyebut, persoalan anjloknya bawang merah itu harus segera dibenahi terkait mekanismenya. Sehingga, harga bawang merah di saat masa panen tetap stabil dan tak merugikan petani.

"Kalau Bupati minta ASN borong bawang merah itu bukan solusi yang pas atau saya kira kurang efesien. Itu hanya jangka pendek saja. Apalagi kan jumlahnya terbatas, tapi paling tidak hanya meringankan sejumlah petani," jelasnya.

Terlebih, akhir bulan Januari 2018 ini ribuan hektare lahan di 11 Kecamatan sentra bawang merah memasuki panen raya pertama di tahun baru ini.

"Sekarang saja harga sudah merosot tajam. Apalagi nanti akhir bulan Januari 2018 ini akan panen raya yang lebih besar. Bisa saja harga semakin terjun bebas. Jadi harus ada upaya dari pemerintah untuk menolong para petani," kata pria berkacamata itu.

 

 

 

Kembangkan Industri UMKM Pengolahan Bawang

Anggota DPR Agung meminta kepada para petani di Brebes agar lebih jeli melihat situasi harga bawang merah yang sedang anjlok.

"Petani bawang merah disini (Brebes) pasti sudah tau, Pemerintah pusat ingin mengembangkan bawang merah disejumlah daerah. Karena memang pemerintah nggak ingin kecolongan terkait kurangnya pasokan bawang secara nasional. Jadi solusinya pemkab Brebes mengembangkan industri UMKM untuk pengolahan bawang merah. Bisa dibg nggak melulu jualnya berupa bahan mentah, tapi diolah dulu jadi bawang goreng atau yang lain," ungkap Agung.

Ia pun meyakini persaingan petani bawang merah dalam beberapa tahun kedepan akan sangat ketat. Meskipun Brebes menjadi pemasok kebutuhan bawang merah nasional sebanyak 30 persen, namun hal itu bisa saja berubah dikemudian hari.

"Jumlah petani bawang merah di Indonesia kan kedepan akan bertambah banyak yang tersebar diberbagai daerah. Sehingga ini tantangan untuk petani Brebes untuk meningkatkan kemampuan dalam hal pengelolaan hasil bawang merah sendiri. Saya yakin jika mampu mengolah melakui UMKM akan lebih memiliki nilai jual yang tinggi," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya