Liputan6.com, Brebes - Harga bawang merah di tingkat petani terus merosot dalam dua bulan ini hingga mencapai titik terendah Rp 3 ribu per kg. Hal itu membuat ribuan petani di sentra penghasil bawang di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kelimpungan karena terus merugi.
Berbagai upaya dilakukan petani di Brebes untuk menstabilkan harga, termasuk melakukan unjuk rasa meminta pemerintah turun tangan. Petani meminta Kementerian Pertanian dan Perum Bulog untuk menyerap hasil petani bawang.
Guna mengurangi beban para petani bawang, Bupati Brebes, Idza Priyanti, pun memerintahkan kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berjumlah sekitar 12 ribu orang di lingkungan Pemkab Brebes untuk melakukan aksi borong bawang merah.
Advertisement
Baca Juga
Adapun aksi ini untuk membantu para petani bawang merah yang sedang mengalami kerugian besar akibat anjloknya harga hingga ke titik terendah.
Rencananya, aksi beli bawang merah ini akan mulai dilaksanakan Rabu, 3 Januari 2018. Hal itu diketahui sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Brebes kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemkab Brebes, terkait pembelian bawang merah.
"Hari Selasa, 2 Januari 2018, surat edarannya sudah saya kirimkan ke setiap dinas dan secepatnya pembelian bawang dilakukan untuk menstabilkan harga," ucap Idza Priyanti, seperti ditulis Rabu (3/1/2017).
Dalam SE itu bupati menginstruksikan agar seluruh ASN di Pemkab Brebes untuk membeli bawang merah dari petani, minimal 2 kilogram (kg) setiap ASN dengan harga Rp 18.000 per kg.
Ia menambahkan, penyerapan oleh PNS Langkah itu dilakukan sebagai salah satu upaya menyerap hasil panen bawang merah petani yang saat ini harganya jatuh.
"Jadi nanti mekanismenya setiap ASN ini minimal membeli 2 kg bawang dengan harga Rp 18.000/kg. Harga ini di atas harga pasaran saat ini yang hanya Rp 4.000/kg. Jadi ini bisa sedikit membantu pendapatan petani dan harga bawang bisa stabil," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Bekerja Sama dengan Kelompok Petani
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Brebes, Emastoni Ezam, menjelaskan dalam pembelian bawang merah oleh ASN, jajarannya akan bekerja sama dengan ratusan kelompok tani yang ada di Brebes.
Setiap ASN di dinas, ucap dia, akan melakukan pembelian bawang merah di kelompok tani yang berbeda. Ini bertujuan agar penyerapan bawang merah langsung di petani itu bisa merata.
"Besok sudah kami mulai aksi pembelian bawang merah ini. Hari ini (kemarin) Bupati telah mengirimkan surat edaran, dan saya sudah perintahkan Asisten II untuk langsung berkoordinasi dengan kelompok tani," kata dia.
Sedangkan jumlah total ASN di lingkungan Pemkab Brebes, termasuk para guru, ada sebanyak 12.000 orang. Dengan pembelian setiap ASN sebanyak 2 kg, minimal akan menyerap bawang petani sebanyak 24 ton.
"Semoga dengan upaya borong bawang oleh ASN ini diharapkan bisa membantu mendongkrak harga bawang yang sekarang sedang jatuh akibat panen raya diberbagai daerah secara serentak," kata dia.
Seperti diketahui, saat ini harga bawang merah di Brebes sedang turun. Bawang kualitas super Rp 7.000-8.000 per kg. Sedangkan kualitas standar Rp 3.000/kg. Akibat anjloknya harga ini, petani menderita kerugian yang cukup besar.
Polisi Ikut Borong Bawang
Untuk meringankan beban petani, Kepolisian Resort Brebes juga menggelar aksi borong bawang merah petani yang tersebar di 17 wilayah polsek.
Kapolres Brebes AKBP Sugiarto memerintahkan seluruh anggotanya untuk bisa membeli bawang merah milik petani.
Ia menyatakan, jika sebanyak 600 personel Polres Brebes sudah mulai melakukan aksi pembelian bawang serentak di 17 kecamatan.
"Aksi ini merupakan langkah kami untuk membantu petani di Brebes, sehingga harga bawang bisa naik. Jadi semua anggota sudah saya instruksikan untuk beli bawang dengan harga Rp 15 ribu per kg. Minimal beli 2 kg per orang," ucap Sugiarto.
Advertisement