Pernah Bertetangga dengan Pelatih Timnas Indonesia, Marc Klok Siap Bantu Patrick Kluivert

Liputan6.com, Jakarta - Marc Klok, gelandang dari Persib Bandung, berbagi cerita menarik tentang masa lalunya. Ia menyatakan bahwa ia pernah tinggal berdampingan dengan pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, saat berada di Amsterdam, Belanda.

"Dia sebenarnya dulu tetangga saya di Amsterdam-Noord. Ibu kami bertetangga," ungkap Marc Klok seperti dilansirDe Volkskrant.

Selain itu, Marc Klok juga mengingat momen ketika Patrick Kluivert berhasil mencetak gol di final Liga Champions 1994/1995, di mana AFC Ajax meraih kemenangan 1-0 atas AC Milan pada tanggal 25 Mei 1995.

Namun, Marc Klok mengaku belum bisa memberikan penilaian yang jelas mengenai Kluivert sebagai pelatih. Rekam jejak Kluivert mencakup pengalaman melatih Timnas Curacao, Adana Demirspor, dan FC Twente II.

"Saya melihatnya mencetak gol di final Liga Champions di televisi. Namun, sebagai pelatih, saya tidak terlalu memiliki gambaran tentang dia," kata kapten Persib tersebut.

"Tapi saya mendengar dari pemain yang dilatihnya di Curacao, bahwa dia adalah sosok yang baik dan diterima dengan baik dalam tim," tambah Marc Klok.

Marc Klok menyatakan kesediaannya untuk mendukung Kluivert dalam tugasnya di Timnas Indonesia. Dengan pengalaman tinggal di Indonesia sejak 2020, dia merasa mampu berperan sebagai penghubung antara tim dan masyarakat.

"Saya ingin membantu. Saya mengenal masyarakat, bahasa, pemain-pemain Indonesia, dan orang-orang di federasi. Mungkin saya bisa menjadi jembatan," ujar Marc Klok. 

Di sisi lain, Timnas Indonesia saat ini tengah dalam proses naturalisasi seorang pemain yang lahir di Belanda, Ole Romeny. Selain itu, mereka juga sedang menjajaki kemungkinan untuk merekrut Jairo Riedewald.

Namun, Mitchel Bakker yang sedang menjalani masa peminjaman di LOSC Lille dari Atalanta tampaknya tidak bisa diproses karena kendala keturunan. Romeny baru saja bergabung dengan klub divisi dua Inggris, Oxford United, sementara Riedewald saat ini bermain untuk Royal Antwerp di Belgia.

"Saya pikir Bakker akan sulit, tetapi dua lainnya mungkin berhasil," ungkapnya.