Hati-Hati Panggilan Kerja Palsu Pertamina

PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat berhati-hati saat melakukan pendaftaran lowongan pekerjaan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Jan 2018, 19:12 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2018, 19:12 WIB
(Foto:Liputan6.com/Maulandy R)
Antisipasi Pertamina hadapi libur Natal dan Tahun Baru

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menjadi objek penipuan lowongan kerja. Kali ini beberapa pihak mengatasnamakan Pertamina mengumumkan lowongan kerja dan kemudian memanggil pendaftar untuk melakukan berbagai tes.

Bahkan tidak jarang beberapa pihak tersebut meminta dana dan dijanjikan diterima di perusahaan migas terbesar di Indonesia tersebut.

VIce President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito kembali mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pendaftaran lowongan pekerjaan.

"Kalau ada lowongan pekerjaan atau panggilan untuk mengikuti tes dari Pertamina bisa di cek langsung di website atau contact centre Pertamina di 1 500 000," kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu (6/1/2018).

Di contact centre Pertamina tersebut, ia menuturkan, saat ini tersinkronisasi dengan data rekrutmen Pertamina. Hal ini untuk meminimalkan penipuan kepada masyarakat.

Sedikit berbagai tips membedakan panggilan tes asli dari Pertamina dengan yang palsu, Adiatma menuturkan, jika palsu, waktu panggilan dan waktu tes memiliki rentang waktu yang mepet.

"Kalau asli dari Pertamina itu pasti ada waktu yang cukup panjang karena kita berikan waktu pelamar untuk pengurusan tiket dan lain sebagainya," tegas dia.

Adiatma juga berpesan, kepada para pelamar untuk memastikan alamat kantor yang digunakan untuk melakukan tes. Biasanya alamat yang dicantumkan tidak relevan. Karena yang menjadi sasaran penipuan panggilan kerja ini adalah pelamar di luar Jakarta.

"Kami juga heran, kita selalu pasang pengumuman mengenai antisipasi penipuan ini di berbagai media, tapi masih ada saja yang kembali melakukannya," tutur dia. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Pertamina Luncurkan Pertamax Turbo Berstandar Euro 4

Pertamax Turbo di pasar Eropa
Pertamax Turbo di pasar Eropa

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memperkenalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan standar kualitas Euro 4. Produk baru tersebut yakni Pertamax Turbo dengan kadar RON 98.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, Pertamina meluncurkan produk dan layanan terbaru yakni Pertamax Turbo dengan spesifikasi yang lebih baik. Hal ini menjadi komitmen perusahaan berkontribusi untuk masa depan Indonesia, dengan memproduksi produk BBM berstandar internasional Euro 4.

"Kami secara bertahap akan terus berusaha mencapai standar BBM kualitas Euro 4 sebagaimana yang telah diterapkan di negara Eropa," kata Adiatma, di Jakarta, Rabu 20 Desember 2017.

Menurut Adiatma, saat ini Pertamina siap memasarkan Pertamax Turbo hasil produksi kilang Refinery Unit (RU) VI Balongan, dengan kualitas lebih baik yang memenuhi standar emisi gas buang kendaraan Euro 4.

"Pertamax Turbo memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur lebih rendah mencapai maksimal 50 parts per million (ppm). Kandungan sulfur yang semakin rendah, maka dampak negatif dari polusi yang dihasilkan juga akan semakin rendah," papar Adiatma.

Hal ini telah dibuktikan melalui uji emisi yang dilakukan LAPI ITB, mengindikasikan Pertamax Turbo dengan spesifikasi terbaru ini dapat mengurangi kadar Carbon Monoxide (CO), Hydrocarbons (HC) dan Nitrogen Oxides (NOx).

Upaya Pertamina dalam memenuhi standar tersebut serta meningkatkan kualitas udara di Indonesia dengan mengurangi emisi gas buang demi kesehatan masyarakat Indonesia diusung dengan kampanye Road to Euro IV. "Sebagai penyedia bahan bakar di Indonesia yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan kualitas hidup manusia," tutur Adiatma.

Saat ini, Pertamax Turbo dengan spesifikasi terbaru dapat ditemukan secara bertahap pada SPBU di Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat. Selanjutnya produk ini akan dijual ke seluruh wilayah Indonesia secara bertahap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya