BPJS Ketenagakerjaan Ciptakan Lapangan Kerja Lewat Perisai

Badan Pengelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan resmi meluncurkan program inisiatif Penggerak Jaminan Sosial Nasional (PERISAI).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Feb 2018, 17:45 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2018, 17:45 WIB
Dapatkan Diskon Hingga 60% di JD.ID dengan BPJS Ketenagakerjaan
Setiap peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat memperoleh diskon special yang hingga 60% pada program Flash Sale JD.ID

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan resmi meluncurkan program inisiatif Penggerak Jaminan Sosial Nasional (PERISAI). Program tersebut akan menciptakan lapangan kerja baru.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, BPJS ketenagakerjaan menggandeng komunitas untuk dijadikan agen PERISAI buat program tersebut. Sebelum dipilih menjadi agen, BPJS Ketenagakerjaan‎ melakukan pelatihan kemudian diuji.

"Kami memutuskan mengajak masyarakat, bersama menangani jaminan sosial ketenagakerjaa‎n," kata Agus, saat meluncurkan PERISAI, di Pasar Sukawati, Bali, Senin (5/2/2018).

Agus menuturkan, PERISAI menjadi lapangan pekerjaan baru lantaran setiap agen mendapat insentif sebesar ‎7,5 persen untuk setiap pembayaran iuran dan Rp 500 ribu jika dapat merekrut 50 anggota setiap bulan.

"Membuka lowongan pekerjaan baru, besaran insentif ada dua satu berdasarkan akuisisi Rp 500 ribu per bulan dengan syarat minimal 50 tenaga kerja per bulan dan 7,5 persen dari iuran," papar dia.

Agus menambahkan selain berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru, BPJS Ketenagakerjaan menikangkatkan‎ daya saing Sumber Daya Manusia PERISAI dengan pelatihan, sehingga kompetensinya akan terus meningkat, dibagi dalam tiga tahapan kompetensi.

PERISAI dengan level kompetensi tertinggi akan menjadi ahli jaminan sosial yang mampu berperan sebagai konsultan maupun tenaga pengajar.

Dengan demikian, PERISAI menjadi pionir kesejahteraan masyarakat yang akan mengedukasi, mensosialisasikan dan membantu para pekerja di semua sektor untuk mendapat perlindungan jaminan sosial.

"Kami harap PERISAI dapat menjadi katalis utama untuk meningkatkan cakupan kepesertaan pekerja BPU dan UMKM. Namun kami juga akan terus mengembangkan inovasi strategi lainnya sesuai segmen pekerjanya, agar seluruh pekerja di Indonesia dapat terlindungi," tutur Agus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan PERISAI

BPJS Ketenagakerjaan  resmi meluncurkan program inisiatif Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai), di Bali, Senin (5/2/2018).
BPJS Ketenagakerjaan resmi meluncurkan program inisiatif Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai), di Bali, Senin (5/2/2018).

Sebelumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan resmi meluncurkan Program Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai). Program ini dijalankan untuk meningkatkan cakupan kepesertaan dari pekerja informal.‎

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menjelaskan, Perisai merupakan cara dari BPJS Ketenagakerjaan untuk memperluas cakupan kepesertaan. Dalam program ini, BPJS Ketenagakerjaan membuat sistem keagenan yang ditargetkan untuk menjaring pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU).

Target lainnya adalah para pengusaha dan karyawan yang bekerja di sektor Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Hari ini kami secara resmi meluncurkan Perisai untuk pedagang Pasar Sukawati, sebagai simbol hadirnya Perisai ke tengah pekerja BPU dan UMKM," kata Agus, saat menghadiri program Perisai di Pasar Sukawati, Bali, Senin 5 Februari 2018.

Tujuan peluncuran kegiatan ini adalah agar masyarakat pekerja Indonesia dapat mengenal Perisai secara lebih luas, sehingga tidak ada keraguan untuk bergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Pekerja tidak perlu risau dengan format akuisisi melalui Perisai, karena format ini resmi dan tidak dibeda-bedakan, baik dari sisi pelayanan maupun akses terhadap informasi. Selain itu, kami juga mengawasi dengan ketat, baik regulasi maupun aktivitas Perisai di lapangan," jelasnya.

Agus mengungkapkan, BPJS Ketenagakerjaan mengadopsi konsep Sharoushi dan Jimmikumiai dari Jepang. Kemudian disempurnakan dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis digital untuk kemudahan operasional serta meminimalisasi risiko terjadinya fraud.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya