Warga Dusun Bondan Kampung Laut Nikmati Listrik Teknologi HEOP

Satu instalasi HEOP yang dipasang berhasil menerangi tiga rumah, masjid, serta ruang pertemuan.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 09 Feb 2018, 11:38 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2018, 11:38 WIB
General Manager Refinery Unit IV Pertamina Dadi Sugiana dan Wakil Bupati Cilacap Samsul Aulia Rahman melihat lokasi kincir di titik 6 usai meresmikan Kampung Kincir "Kampung Mandiri Energi" Project Pembuatan HEOP (Hybrid Energy One Pole) (Foto: Pertamina)
General Manager Refinery Unit IV Pertamina Dadi Sugiana dan Wakil Bupati Cilacap Samsul Aulia Rahman melihat lokasi kincir di titik 6 usai meresmikan Kampung Kincir "Kampung Mandiri Energi" Project Pembuatan HEOP (Hybrid Energy One Pole) (Foto: Pertamina)

Liputan6.com, Cilacap Warga Dusun Bondan Desa Ujung Alang Kecamatan Kampung Laut Cilacap kini mendapatkan pasokan listrik berteknologi Hybrid Energy One Pole (HEOP).

Peneranan ini didapatkan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Pertamina Refinery Unit IV Cilacap terkait pemberdayaan masyarakat. 

"Dusun Bondan dijadikan sebagai kampung kincir, sebuah kawasan mandiri energi yang merupakan energi baru terbarukan (EBT). Sebab, kincir angin yang dipadu dengan sel surya dalam teknologi HEOP tersebut merupakan inovasi ramah lingkungan. Jadi, Pertamina tidak hanya membantu warga meninggalkan gelap menuju terang, melainkan juga mengampanyekan energi ramah lingkungan tanpa polutan," ujar Unit Manager Communications & CSR Pertamina RU IV Cilacap Binu Bowo lspramito dalam keterangannya, Jumat (9/2/2018).

Bantuan teknologi HEOP ini bermula pada akhir 2016, ketika Pertamina RU IV Cilacap menyelenggarakan lomba inovasi teknologi.

Salah satu pemenangnya adalah Mahasiswa STT PLN Jakarta yang mengembangkan teknologi Hybrid Energy One Pole (HEOP). Teknologi itu menggabungkan antara panel surya dengan kincir angin yang menghasilkan listrik.

Kemudian, teknologi ini dicoba untuk diimplementasikan oleh Serikat Pekerja Patra Wijayakusuma (SP PWK) dengan Dusun Bondan yang terpilih sebagai pilot project.

Alasan terpilihnya dusun tersebut dikarenakan listrik PLN belum masuk ke daerah itu, serta tersedianya energi angin dan surya yang cukup, sehingga inovasi teknologi itu akan mampu menjawab kebutuhan listrik di daerah setempat.

Warga sangat antusias dengan adanya inovasi teknologi ini. Satu instalasi HEOP yang dipasang berhasil menerangi tiga rumah, masjid, serta ruang pertemuan. Program ini kemudian dilanjutkan dengan dana dari CSR sebesar Rp 281 juta lebih untuk pengembangan Heap di Dusun Bondan.

Ada 15 titik instalasi HEOP yang sudah didirikan, yang masing-masing dapat melayani penerangan untuk 3-5 rumah, total ada 54 rumah yang sudah menikmati listrik.

Selain itu, bagi rumah yang lokasinya cukup jauh dan tidak terjangkau teknologi HEOP, maka digunakan panel surya di atap rumahnya. Ada sebanyak 14 rumah di dusun setempat yang dibantu panel surya untuk menghasilkan listrik.

 

Kondisi Dusun Bondan

Dusun Bondan Kampung Laut (Foto: Pertamina)
Dusun Bondan Kampung Laut (Foto: Pertamina)

Berdasarkan lokasinya, Dusun Bondan memang termasuk pelosok. Untuk menjangkau dusun ini harus menggunakan perahu compreng atau kapal kecil dengan jarak tempuh sekitar 2,5-3 jam dari Dermaga Sleko, Cilacap.

Dusun Bondan kini tercatat dihuni oleh 72 kepala keluarga (KK) yang hampir seluruhnya belum menikmati listrik. Kondisi Dusun Bondan kini telah berubah drastis. Jika dahulu saat malam datang, dusun berubah menjadi gelap gulita. Kalau pun ada penerangan, hanya terbatas saja.

Biasanya, untuk menerangi rumah mereka, sejumlah warga bekerja sama menarik kabel dari desa lain untuk mengalirkan listrik PLN dengan jarak hingga 5 km.

Namun, nyala lampu yang didapat biasanya menjadi “biarpet" karena terlalu jauh jaraknya. Maka tak jarang, sebagian warga lainnya lebih memilih menggunakan pelita minyak tanah untuk penerangan di kala malam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya