Jonan: Program Kelistrikan 35 Ribu MW Terus Berjalan

Total kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional hingga akhir 2017 sekitar 60 GW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Mar 2018, 09:45 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 09:45 WIB
Jonan: Komitmen Seluruh Sektor, Kunci Sukses Implemetasi RUEN
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan bahwa komitmen seluruh sektor menjadi kunci utama suksesnya pelaksanaan RUEN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan bahwa program ketenagalistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) tidak jalan di tempat. Saat ini pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut terus berjalan mengikuti kebutuhan.

Jonan mengatakan, program kelistrikan tersebut telah berjalan 2,5 tahun, tetapi proses pembangunan pembangkit membutuhkan waktu melebihi dari 2,5 tahun.

"Ini dimulai pertengahan 2015. Kalau pembangkit besar-besar enggak mungkin dua tahun. Kontruksi, penandatanganan PPA (jual beli listrik), pengadaan dan perencanaan," kata Jonan, di Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Jonan menambahkan, meski pembangunan sudah selesai‎, pengoperasian pembangkit masih membutuhkan waktu lebih lama menyesuaikan jenis pembangkit dan kapasitas.

Saat ini sebanyak 17.116 MW program kelistrikan sedang dalam tahap konstruksi. Selebihnya ada yang sudah tanda tangan kontrak dan ada yang dalam tahap pengadaan serta tahap perencanaan.

"Untuk yang tahap konstruksi ini tetap berjalan. Tidak ada masalah," tekan Jonan.

 

Sudah 40 Persen

20151027-Direktur Utama PLN Sofyan Basir -Jakarta
Direktur Utama PLN Sofyan Basir menghadiri upacara peringatan Hari Listrik Nasional ke-70 di Gedung PLN Pusat Jakarta, Selasa (27/10). P (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengungkapkan, secara total kemajuan pembangunan proyek 35 ribu MW sudah mencapai 30 persen hingga 40 persen.

"Kalau ditanya 35.000 MW sudah selesai dalam dua tahun pasti saya berbohong. Tapi, kalau berbicara progress pembangunnnya itu sudah 30 persen sampai 40 persen," kata Sofyan.

Sofyan menjabarkan masa pembangunan pembangkit. Untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) memakan waktu sekitar 6 tahun, untuk pembangkit panas bumi (PLTP) membutuhkan waktu sekitar 5 tahun, untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di atas 600 MW bisa mencapai 6 tahun dan di bawah 600 MW mencapai 3 tahun.

"Yang lebih cepat itu (pembangkit listrik berbahan bakar) gas bisa 8 bulan sampai 1 tahun," ujarnya.

 

Bukti Nyata

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan PLTU Jawa 7, 9 dan 10 dengan total kapasitas 4 ribu Mega Watt (MW), Kamis (5/10/2017). (Wicak/Liputan6.com)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan PLTU Jawa 7, 9 dan 10 dengan total kapasitas 4 ribu Mega Watt (MW), Kamis (5/10/2017). (Wicak/Liputan6.com)

Salah satu bukti kemajuan adalah pembangunan PLTU Jawa 7, PLTU Jawa 9, PLTU Jawa 10 dengan total kapasitas 4 ribu MW yang baru diresmikan Persiden Jokowi pada 5 Oktober 2017. Selain itu, masih ada PLTU Jawa I di CIlacap yang penyelesainnya sudah mencapai 37 persen.

Di samping program 35 ribu MW, Pemerintah juga tengah menyelesaikan Program 7 ribu MW yang terdiri dari lanjutan Fast Track Program (FTP) I, FTP II dan regular.

Status program tersebut sebanyak 6.424 MWatau sekitar 82 persen sudah bisa beroperasi hingga Januari 2018 dan 1.407 MW atau 18 persen dalam tahapan konstruksi.

Sebagaimana diketahui bahwa total kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional hingga akhir 2017 sekitar 60 GW.

Kapasitas terpasang tersebut meningkat dibanding tahun 2014 yang sebesar 53 GW. Artinya dalam 3 tahun terakhir, tambahan pembangunan pembangkit listrik mencapai 7 GW.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya