Jokowi Ingin AIIB Berkontribusi Besar dalam Infrastruktur di Asia

Indonesia berharap AIIB bisa lebih banyak menggandeng pihak swasta dalam mendanai proyek-proyek strategis di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Mar 2018, 18:15 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2018, 18:15 WIB
Jokowi Tinjau MRT
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dan Menhub Budi Karya Sumadi meninjau proyek terowongan bawah tanah MRT, fase 1 di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (7/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) bisa menyalurkan pendanaan kepada negara-negara di kawasan Asia dalam mengembangkan proyek infrastruktur.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai mendampingi Presiden Jokowi menerima delegasi AIIB di Istana Bogor.

"J‎adi Pak Presiden menyampaikan harapannya agar AIIB bisa menjadi institusi yang menjalankan proyek infrastruktur yang dibutuhkan oleh negara-negara di kawasan Asia dan juga bisa menjadi salah satu solusi untuk mempercepatkan dan meningkatkan kualitas dari infrastrukturnya sendiri," ujar dia di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (12/3/2018).

Indonesia merupakan salah satu negara pendiri bank pembiayaan infrastruktur tersebut. Bahkan saat ini Indonesia menjadi salah satu pemegang saham paling besar di AIIB.

"Seperti diketahui bahwa AIIB ini dibentuk pada 2016 dan Indonesia merupakan salah satu dari founding members-nya, 57 negara dan sekarang 70 negara sebagai anggota. Indonesia juga sebagai pemegang saham terbesar ke-10 di dalam AIIB," kata dia.

Lanjut Sri Mulyani, Indonesia berharap mendapatkan manfaat secara maksimal dari keberadaan lembaga ini. "‎Tentu kita berharap AIIB akan lebih banyak beroperasi kepada seluruh negara termasuk di Indonesia, sehingga Indonesia sebagai salah satu share holder di AIIB mendapatkan manfaat maksimal dari keberadaan institusi tersebut," ungkap dia

Selain itu, kata Sri Mulyani, Indonesia juga berharap AIIB bisa lebih banyak menggandeng pihak swasta dalam mendanai proyek-proyek strategis di Indonesia.

"‎Jika juga tadi menyampaikan kemungkinan AIIB bisa berkolaborasi dengan private sector dan juga untuk mendanai berbagai proyek-proyek strategis nasional Indonesia," tandas dia.

Danai 2 Proyek Infrastruktur

Jokowi Tinjau MRT
Presiden Joko Widodo meninjau pengerjaan proyek terowongan bawah tanah mass rapid transit (MRT), fase 1 di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (7/3). Peninjauan untuk memastikan kesiapan MRT Jelang ASIAN Games 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Wakil Presiden AIIB, Luky Eko Wuryanto mengatakan, pihaknya akan kembali mendanai dua proyek infrastruktur di Indonesia, yaitu irigasi dan pembangunan infrastruktur dasar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dia menuturkan, AIIB akan memberikan pembiayaan untuk perbaikan sistem irigasi di Indonesia untuk irigasi.

"Daripada bangun irigasi baru lagi, kalau sistem enggak diperbaiki kan enggak bagus. Jadi diperbaiki sistemnya dulu nanti kalau lebih baik dan bisa diterusin baru fisiknya. Jadi kalau dari segi uang enggak banyak sih," ujar dia di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (12/3/2018).

Untuk Mandalika, diperkirakan AIIB akan memberikan pinjaman senilai US$ 240 juta. Sedang untuk proyek irigasi sebesar US$ 200 juta. Namun, hal tersebut tergantung dari angka yang akan diajukan pemerintah Indonesia nanti.

"Saya enggak tahu yang diajukan karena bukan urusan saya. Tapi intinya belum kepikiran fisiknya masih ke improvement sistem," kata dia.

Menurut dia, selama dua tahun terakhir, AIIB juga telah mengucurkan pinjaman bagi Indonesia untuk tiga proyek‎ yaitu perbaikan kawasan kumuh di perkotaan (urban slum upgrade), pembangunan DAM dan pembangunan infrastruktur daerah atau regional.

‎"Saya enggak tahu jumlahnya, tapi sepertinya urban slum US$ 200 juta. DAM improvement itu US$ 100-an. Satu lagi, PT SMI itu US$ 100-an juga. Jadi total US$ 400 juta," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya