WIKA Dapat Tawaran Bangun Infrastruktur di Afghanistan

WIKA merupakan satu-satunya BUMN yang dipercaya membangun proyek infrastruktur di Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Malaysia, Myanmar, hingga Brunei Darussalam dan Timor Leste.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Mar 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2018, 09:00 WIB
Konstruksi Layang Dihentikan, Proyek LRT Sepi Aktivitas
Kendaraan melintas di samping proyek LRT di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/2). Kebijakan Presiden Jokowi ini menyebabkan semua proyek konstruksi elevated LRT juga turut dihentikan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mendapatkan kunjungan delegasi dari Afghanistan di kantornya pada Senin kemarin. Kunjungan ini dipimpin oleh Duta Besar Indonesia untuk Afghanistan, Arief Rachman MD.

Kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian Kunjungan Delegasi bisnis asal Afghanistan ke Indonesia.

Director General of First Political Division, Ministry of Foreign Affairs Islamic Republic of Afghanistan Musa Arefi menjelaskan bahwa pertemuan ini menjadi momentum untuk saling mengenal antara WIKA dengan Afghanistan dan perusahaan asal negara tersebut.

"WIKA memiliki kapasitas dan pengalaman sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Afghanistan," kata Musa dalam keterangannya, Selasa (13/3/2018).

Sementara itu, Direktur WIKA Destiawan Soewardjono mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut membuka peluang bagi WIKA sebagai BUMN Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Afghanistan.

Selain bermanfaat bagi hubungan bilateral Indonesia dan Afghanistan, prospek pembangunan infrastruktur di Afghanistan juga akan mampu memberikan manfaat bagi Perseroan.

Saat ini, WIKA merupakan satu-satunya BUMN yang dipercaya untuk membangun berbagai proyek infrastruktur di Aljazair, Dubai – Uni Emirat Arab, Jeddah – Kerajaan Saudi Arabia, Malaysia, Myanmar, hingga Brunei Darussalam dan Timor Leste.

 

Kerja Sama Proyek

Konstruksi Layang Dihentikan, Proyek LRT Sepi Aktivitas
Bus transjakarta melintas di samping proyek LRT di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/2). Presiden Jokowi meminta semua proyek konstruksi layang (elevated) dihentikan sementara. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pada pertemuan tersebut WIKA bersama dengan perusahaan konstruksi Afghanistan Haji Khalil Construction Ltd menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjalankan kerja sama dalam pengerjaan proyek infrastruktur di Afghanistan.

Penandatanganan ini dilakukan oleh General Manager Departemen Luar Negeri WIKA Yulianto dengan President Director Haji Khalil Construction Ltd Khalil Samar Gul dan disaksikan oleh Direktur WIKA Destiawan Soewardjono, Ambassador of the Republic Indonesia to The Islamic Republic of Afghanistan Arief Rachman MD, dan juga Director General First Political Division, Ministry of Foreign Affairs The Republic of Afghanistan Musa Arefi.

"Ke depannya, perseroan akan mulai mempelajari berbagai proyek potensial terutama di bidang infrastruktur dan perumahan yang pembangunanya menggunakan dana dari pemerintah Afghanistan," tutup Destiawan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya