Menperin: Industri Tunggu Kesiapan Pertamina Sediakan BBM Euro 4

Pemerintah terus mendorong penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan standar Euro4 yang dinilai lebih ramah lingkungan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2018, 18:48 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2018, 18:48 WIB
20151224-Jelang awal tahun 2016, Pemerintah Akan Turunkan Harga BBM
Petugas mengisi bahan bakar jenis Premium di SPBU Cikini, Jakarta, Kamis (24/12). Jelang awal tahun 2016, Pemerintah memutuskan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan standar Euro 4 yang dinilai lebih ramah lingkungan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menuturkan, penggunaan BBM berstandar Euro 4 ini juga merupakan bagian dari persiapan menghadapi industri 4.0.

Airlangga mengatakan, pihaknya menargetkan BBM dengan standar Euro 4 ini sudah dapat tersedia pada gelaran Asian Games, 18 Agustus hingga 2 September 2018.

"Sustainability industri otomotif  butuh Euro 4. Teman-teman di DPR terus dorong. Kami janjinya saat Asian Games Euro 4 sudah tersedia," ujar dia di JCC, Jakarta, Rabu (4/4).

Namun, meskipun industri otomotif telah siap melaksanakan kebijakan tersebut, Airlangga mengatakan rencana tersebut membutuhkan kesiapan Pertamina sebagai perusahaan pelat merah penyedia BBM.

"Industri otomotif sudah mempersiapkan diri, tetapi tentu kesiapan dari BUMN yang siapkan BBM ini yang belum. Jadi jangan sampai nanti manufaktur sudah siap, barangnya belum ada," kata dia.

 

Akses Internet di Kawasan Industri

Bangun Kawasan Industri Baru Bengkulu Siapkan 700 Hektare Lahan
Daya dukung pelabuhan untuk memperlancar arus transportasi hasil industri di Bengkulu mulai dilakukan pembenahan oleh PT Pelindo II sebagai operator pelabuhan Samudra Pulau Baai Bengkulu (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Selain itu, kesiapan menuju era industri 4.0 adalah memastikan kesiapan akses internet di kawasan industri juga mendorong integrasi kawasan industri. 

"Digital infrastruktur bisa dilihat industri membutuhkan data yang secepat 5G. Kalau datanya pakai Wi-Fi yang lemot itu nanti apa yang terjadi di pabrik dan yang di monitor ada time lack, tidak cocok," ujar dia

"Berikut integrasi kawasan industri. Kita tahu di Jawa itu The new Detroit, the new Yokohama, di mana industri dan elektronik berkembang," tambah dia.

 

 

Reporter: Wilfridus 

Sumber: Merdeka.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya