Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pemegang kartu debit di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Data teranyar, dalam satu pekan kemarin, lebih dari 170 juta keping kartu debit diterbitkan.
"Jumlah kartu debit minggu lalu 170 juta keping sekarang sudah 177 juta keping," kata Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional BI, Pungky P Wibowo, dalam acara sosialisasi Kartu Debit BNI berlogo GPN, di Jakarta Conventioan Centre, Jumat (27/4/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dengan adanya pemegang kartu debit yang terus meningkat tersebut, BIÂ menggagas pembentukan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Kehadiran GPN sebagai bukti Indonesia memiliki kemampuan mengelola sistem pembayaran.
"Kartu GPN menunjukkan bahwa Indonesia sudah punya kemampuan, seluruh data diproses dan dilaksanakan di dalam negeri," ujarnya.
Selain itu, biaya transaksi dengan GPN lebih murah sebab perbankan tak perlu lagi membayar royalti bulanan dan tahunan kepada lembaga switching luar.
"Kita enggak perlu bayar royalti. Transaksi dilakukan perbankan antarbank lebih murah. Jadi GPN akan untungkan konsumen, masyarakat, pedagang, dan lebih aman karena enggak hanya logo, tapi kartu langsung memiliki chip, insyaallah antiskimming," klaim Pongky.Â
Reporter : Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
BNI Bakal Terbitkan 3 Juta Kartu Debit Berlogo GPN
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyebut, seluruh mesin EDC (Electronic Data Capture) BNI sudah terintegrasi dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Bank pelat merah ini menargetkan 3 juta kartu debit Bank BNI berlogo GPN akan meluncur pada 2018.Â
"Sampai Maret ini, EDC 100 persen all out terkoneksi dengan GPN," kata Direktur Bisnis Ritel Bank BNI, Tambok PS Simanjuntak di JCC, Jumat (27/4/2018).Â
Tambok menjelaskan, dengan adanya GPN, konsumen tidak perlu repot memilih toko yang memiliki mesin EDC bank tertentu, sebab semuanya sudah terintegrasi.
"Jadi, tidak akan ditemukan lagi ada merchant yang hanya menerima pembayaran dari bank tertentu saja. Ini sangat memudahkan dan dari sisi keamanan, transaksi nasabah, aman karena settlement transaksi bisa dilakukan secara domestik atau di seluruh wilayah Indonesia," dia menerangkan.
Ke depan, BNI akan terus melakukan sosialisasi, edukasi, dan bertukar pengalaman kepada merchant-merchant serta nasabah dan masyarakat.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement