Liputan6.com, Jakarta - Kurma merupakan salah satu makanan favorit untuk berbuka puasa. Maka tak heran jika jelang dan saat Ramadan banyak orang memanfaatkan peluang tersebut dengan berjualan kurma.
Tak terkecuali di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Banyak orang mulai berjualan kurma di pusat grosir ini. Namun ternyata, ceruk bisnis penjualan kurma pada tahun ini tak seindah pada tahun-tahun sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Pantauan merdeka.com tak banyak pembeli yang mengunjungi beberapa tempat penjualan buah kurma di sepanjang jalan menuju pasar Tanah Abang.
"Penjualan rada menurun belum maksimal dan stabil," ungkap salah satu penjual buah kurma, Agus, di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (19/5/2018).
Dia mengatakan tahun ini, pada waktu ramai dia bisa mengantongi pemasukan dari Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu, dimana Rp 30 juta bahkan lebih bisa dibawa pulang dalam sehari.
"Semakin tahun makin turun. Mungkin kemarin-kemarin belum banyak yang jualan. Saya kan sudah mulai banyak," kata dia.
Optimistis
Hal yang sama diungkapkan pula oleh pedagang lain, Sergio. Dia mengakui di awal bulan puasa ini memang tak banyak pembeli yang menyambangi kiosnya. Meskipun demikian, dia optimis pembeli akan kembali datang seminggu setelah puasa
"Ini masih sedikit. Biasanya, 1 sampai 2 ke depan ramai dia," ujar dia.
Lebih jauh, Sergio menjelaskan dari semua jenis kurma yang dijualnya, kurma Mesir lah yang paling diburu. "Ada kurma Madinah, Mesir, Iran, Nabi, Tunisia. Yang paling sering laku Kurma Mesir. Kulitnya tebal, harganya, Rp 50 ribu per kilogram (kg)," katanya.
Karena itu dia memutuskan untuk memberikan sedikit potongan harga khusus kepada pembeli yang datang dan membeli Kurma Mesir.
"Tidak banyak sih. Tapi lumayan. Kalau beli 1 kg kan Rp 50 ribu. Beli satu kardus yang 10 kg, itu potongan harga Rp 5.000," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement