Liputan6.com, Jakarta - Mudik selalu menjadi tradisi tahunan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Jutaan warga akan tumpah ruah membebani jalan-jalan, baik di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan agar bisa pulang kampung bertemu dengan sanak saudara.
Dalam dua tahun terakhir, pemudik selalu dihadapkan dengan macet parah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun bekerja keras agar macet parah tak terulang.
Advertisement
Baca Juga
Berbagai pembangunan dan perbaikan pun dikebut, baik itu jalan tol, jalan nasional, dan juga jembatan penghubung. Semua untuk memudahkan pemudik pada Lebaran 2018 ini.
"Misalnya untuk di Jawa, telah ada jalan sepanjang 1.400 kilometer (km) yang bisa jadi pilihan pemudik, baik di jalur utara, tengah, maupun selatan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Lengkapnya, berikut petikan wawancara Liputan6.com dengan Menteri Basuki mengenai kesiapan infrastruktur mudik 2018:
BAGAIMANA PERSIAPAN JALUR MUDIK LEBARAN 2018?
Untuk arus mudik adalah event tahunan kita sebagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Dalam rangka penyiapan atau pelaksanaan arus mudik ini koordinatornya adalah Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kemudian mengkoordinir beberapa kementerian dan lembaga.
Kami dari Kementerian PUPR bertanggung jawab kepada kesiapan infrastrukturnya, prasarananya. Kami mengikuti arahan dari Kementerian Perhubungan. Jadi dari Aceh, Medan, Lampung, Jakarta, Semarang, Solo, Surabaya itu menjadi ruas-ruas arus mudik yang harus kita persiapkan.
BAGAIMANA RINCIAN KESIAPAN UNTUK TIAP RUAS?
Di Sumatera sendiri, saya kira ada beberapa ruas yang jadi favorit atus mudik, yaitu Jalintim Sumatera, dan kemudian sekarang ini sudah ada beberapa ruas tol di Sumatera yang sudah dipersiapkan. Misalnya di Sumatera Utara sudah ada beberapa ruas yang beroperasi, itu juga sudah membantu memecahkan kemacetan di sekitar Tebing Tinggi.
Kemudian untuk di Jawa, ini juga menjadi favorit untuk arus mudik dan menjadi prioritas kami juga dalam rangka penyiapan infrastrukturnya. Tahun ini kita mempunyai ruas-ruas jalan nasional, baik di pantura (pantai utara), tengah, maupun selatan, sepanjang kurang lebih 1.400 kilometer (km). Jadi para pemudik bisa memilih rutenya.
Tidak hanya di pantura, tetapi juga bisa di tengah dan pansela (pantai selatan).
Kami sudah mengecek dari pansela sangat bagus dan di sana pun sangat banyak sekali destinasi wisata, sehingga di samping memperlancar atau menjadi alternatif jalur mudik kita juga bisa menikmati destinasi wisata di pantai selatan Jawa.
Di samping itu ada jalur tol dari Jakarta sampai Surabaya sepanjang kurang lebih 759 km. Sebanyak 525 km itu antara lain itu sudah operasional penuh dan kemudian sisanya fungsional.
Tol Fungsional
BISA DIJELASKAN APA ITU FUNGSIONAL DAN DI RUAS MANA SAJA?
Fungsional di sini bukan darurat, tapi sudah berbentuk jalan tol, apakah itu rigid maupun yang fleksibel, yang aspal. Namun, belum dioperasionalkan secara penuh. Mana saja ruasnya, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Kemudian Salatiga-Solo, Kemudian Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono itu ada yang fungsional. Itu kondisinya jauh lebih baik dari tahun lalu.
Hanya nanti antara Salatiga-Solo ada jembatan panjang di Kali Kenteng itu belum dapat kita selesaikan pada mudik ini, tapi ada jalur alternatif. Itu akan selesai nanti secara keseluruhan dari Merak sampai Surabaya, bahkan nanti sampai Probolinggo akhir 2018 akan secara penuh operasi jalan tol tersebut.
BAGAIMANA DI LUAR JAWA DAN SUMATERA?
Selain itu juga di Sulawesi dan juga di Kalimantan. Di Kalimantan juga ada jalan Samarinda-Balikpapan itu nanti akan selesai pada 2018. Demikian juga yang Menado-Bitung itu akhir 2018 akan dapat kita selesaikan. Pada mudik ini sebagian sudah bisa difungsikan. Secara umum, jalan nasional kita dalam kondisi baik.
Advertisement
Rawan Macet
TITIK-TITIK YANG BUTUH PERHATIAN LEBIH BUAT PEMUDIK, MISALNYA TITIK MACET DAN LAINNYA?
Kalau yang jalan nasional kita, makanya kami dengan Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri), karena nanti komandan lapangan adalah Korlantas, di pantura itu karena kendaraan roda dua pasti akan menumpuk di sana. Ini nanti Polri yang akan mengaturnya.
Untuk tol karena sudah panjang nanti ada di Krapyak, Semarang, atau Ngaliyan di Semarang itu menjadi titik temu dengan Tol Semarang-Solo, itu nanti mungkin di sana. Karena saat ini sepanjang Brebes, Pemalang, dan Batang itu bisa langsung tidak perlu keluar tol.
Makanya antara 10 km-20 km nanti di sepanjang jalan tol akan ada rest area yang sudah kita siapkan lebih baik dari tahun lalu.
Ganjil-Genap
ADA DISKON TARIF JALAN TOL, BUKANKAH HAL TERSEBUT JUSTRU MENIMBULKAN KEMACETAN?
Saya kira seperti tahun-tahun lalu ini adalah ide dari asosiasi pengembang jalan tol. Mereka ingin juga berkontribusi meringankan beban pemudik, sehingga uangnya lebih banyak dibelanjakan di desanya. Saya kira ini ide yang simpatik dan baik.
ADA USUL PADA MUDIK 2018 INI DITERAPKAN ATURAN GANJIL-GENAP, APAKAH MEMUNGKINKAN?
Saya kira kalau itu diberitahukan sebelumnya, seperti halnya misalnya dilarangnya angkutan berat, saya juga sudah sampaikan ke Menteri Perhubungan, sosialisasinya jangan dalam waktu yang dekat dengan hari raya. Tapi mungkin sebulan sebelumnya sudah diberitahu kapan akan diatur angkutan berat itu tidak boleh beroperasi. Sehingga para operator ini membuat schedule kapan pengiriman barangnya.
Termasuk kalau mau direkayasa, itu juga harus sudah diberitahukan sebulan sebelumnya sehingga demikian ada persiapan. Libur sudah diperpanjang, nanti pengaturan traffic, itu semua untuk melayani, menyamankan para pemudik itu sendiri.
Advertisement