Menteri Rini Sempatkan Rapat Bersama Direksi BUMN di Kereta

Menteri BUMN Rini Soemarno Rabu pagi (11/7/2018) bertolak menuju Semarang, Jawa Tengah untuk meninjau ruas Tol Trans Jawa.

oleh Merdeka.com diperbarui 11 Jul 2018, 10:27 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2018, 10:27 WIB
(Foto: Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)
Menteri BUMN Rini Soemarno bertolak menuju Semarang meninjau Tol Trans Jawa (Foto:Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno Rabu pagi (11/7/2018) bertolak menuju Semarang, Jawa Tengah untuk meninjau ruas Tol Trans Jawa, Brebes-Pemalang-Batang-Semarang.

Dalam rombongan Menteri Rini Soemarno turut hadir juga beberapa direksi BUMN di bidang jasa transportasi udara. Direksi tersebut antara lain Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Dirut PT Garuda Indonesia Tbk Pahala Mansury, dan Dirut PT Air Navigation Indonesia Novie Riyanto, dan Dirut PT Citilink Juliandra Nurtjahjo. 

Dari pantauan merdeka.com, Rini dan rombongan berangkat ke lokasi sekitar pukul 07.10 WIB menggunakan kereta khusus yaitu Kereta Inspeksi dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Menteri Rini pun langsung masuk ke dalam ruangan meeting khusus di dalam kereta yang berada di gerbong depan, terpisah dengan gerbong awak media yang meliput.

Sementara itu Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survey, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo juga tampak terlihat pada rapat tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterima merdeka.com, Menteri Rini sengaja mengajak direksi BUMN untuk rapat di atas kereta, sekalian memanfaatkan waktu kosong selama perjalanan. 

Hingga berita ini diturunkan, Menteri Rini, Gatot Trihargo, dan para Dirut BUMN transportasi udara masih rapat di ruang meeting. Kabarnya para dirut hanya ikut rombongan sampai Cirebon saja. Setelah itu, direksi BUMN tersebut akan kembali lagi ke Jakarta. 

Dalam rombongan ini, juga hadir Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Desi Arryani, dan Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk I Gusti Ngurah Putra. Direksi tersebut hadir untuk mengecek ruas tol Trans Jawa bersama Rini.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


5 Keahliaan yang Harus Dimiliki Pimpinan BUMN versi Menteri Rini

Menteri BUMN Rini Soemarno. Foto: Dok Kementerian BUMN
Menteri BUMN Rini Soemarno. Foto: Dok Kementerian BUMN

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menuturkan, untuk menjadi seorang pimpinan (leader) di BUMN, terdapat lima kompetensi utama yang harus dimiliki.

Kelimanya adalah membangun hubungan yang strategis bagi pemangku kepentingan, tajam dalam melihat peluang bisnis, menjadi agen perubahan di BUMN yang dipimpin, dapat mengambil keputusan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi serta berani melakukan investasi di jangka panjang untuk kelangsungan perusahaan.

Rini menegaskan pentingnya kepemimpinan dalam BUMN dan kontribusinya bagi kemajuan bangsa dan negara. Hal ini diungkapkan Rini dalam acara Executive Center for Global Leadership (ECGL) yang bertema “Redefining Leadership Making a difference” dalam rangka merayakan pencapaiannya di tahun ke-16 ECGL di Fairmont Hotel Jakarta pada Rabu 4 Juli 2018.

Rini mengatakan, kemitraan strategis dengan para pemangku dilakukan untuk mencapai dan meningkatkan hasil yang optimal dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

"Dalam hal ketajaman bisnis, pemimpin BUMN harus memiliki kemampuan dalam memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dan mengembangkan kegiatan bisnis perusahaan," kata dia.

Sementara itu, sebagai agen perubahan, pemimpin BUMN harus bisa membawa perubahan signifikan pada pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan. Pemimpin juga merupakan pengambil keputusan dalam sebuah organisasi perusahaan. Oleh karena itu, keputusan yang diambil harus berdasarkan evaluasi dan pertimbangan berbagai aspek serta pemantauan pelaksanaan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi.

Tak lupa, seorang leader di BUMN juga harus bisa melakukan investasi di jangka panjang. Dalam hal ini pemimpin di BUMN harus berani melakukan investasi dalam jangka panjang supaya BUMN yang dipimpin dapat berkelanjutan untuk jangka waktu 100 tahun ke depan.

“Ini yang selalu saya tekankan kepada seluruh pemimpin, baik para direktur utama maupun direksi-direksi di BUMN. Dalam pelaksanaannya, BUMN tidak hanya saja mencetak laba atau keuntungan, tetapi juga memiliki tanggung jawab, baik di dalam maupun di luar perusahaan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” Rini menambahkan.

 

Menurut dia, terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju. Salah satu hal yang paling utama adalah peningkatan produktivitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BUMN telah mengambil peran dalam program-program, seperti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat dan program-program vokasi untuk mahasiswa di seluruh Indonesia sebagai wujud nyata dukungan BUMN dalam pengembangan SDM Indonesia.

“Saya bangga direksi-direksi BUMN sekarang sudah bisa saling sinergi atau tidak sendiri-sendiri. Ini sebuah transformasi yang terus-menerus kita lakukan dan terus saya dorong. Saya percaya bahwa pemimpin-pemimpin di BUMN ke depannya layak untuk menjadi pemimpin bangsa,” kata Rini.

Dalam acara ini hadir pula jajaran Deputi Kementerian BUMN, pimpinan dari perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta, duta besar dari negara-negara sahabat, dan ketua lembaga-lembaga tinggi negara.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya