Liputan6.com, Jakarta - Sri Sultan Hamengkubuwono X masuk ke daftar 150 orang terkaya Indonesia. Pada daftar yang dirilis oleh Globe Asia menyebut kekayaan sang Sultan mencapai USD 250 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.460).
Dijelaskan, sumber kekayaan Sultan HB X berasal dari properti. Namun, kekayaannya disebut turun USD 10 juta dari sebelumnya USD 260 juta.
Advertisement
Baca Juga
Sultan Hamengkubuwono X sampai saat ini masih aktif sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dan ini menjadikannya juga sebagai Gubernur yang paling kaya di Indonesia.
Saat ini Sultan Hamengkubuwono X sudah berusia 72 tahun, tetapi ia berjanji untuk terus mengabdi demi masyarakat Yogyakarta. Hal itu diungkapkan olehnya usai merayakan ulang tahunpada April lalu.
"Saya biasa saja, sebenarnya saya tidak pernah merayakan ulang tahun. Saya tidak punya cita-cita karena kewajibannya hanya mengabdi kepada masyarakat sampai mati,"Â ujarnya.
Dalam memimpin Yogyakarta, Sultan HB X mengembangkan industri pariwisata yang populer di kota itu, dan juga menjaga kekhasan budaya di sana.
Dia juga memastikan dalam kurun waktu lima tahun ini pergantian kepemimpinan di Keraton tak akan terjadi, kecuali ada hal-hal di luar kuasanya.
"Biarpun saya makin tua, ya mestinya akan terjadi suksesi. Yang jelas lima tahun ini kan enggak, semoga panjang umur saja," jelas Sultan Hamengkubuwono X.
Ingin Menyejahterakan Yogyakarta
Genap berusia 72 tahun, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengkubuwono X mendapatkan kejutan dari jajaran direksi BPD DIY, sejumlah pejabat, dan awak media di Gedhong Wilis Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 2 April 2018.
Pantauan KRJogja.com, pada kesempatan itu, Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan harapannya. Dia mengatakan memiliki kewajiban mengabdi kepada masyarakat sampai akhir hayatnya.
Tidak ingin muluk-muluk, Sultan HB X hanya ingin berusaha mewujudkan kesejahteraan dan memajukan masyarakat DIY selama dirinya menjabat sebagai Gubernur DIY.
Sultan hanya ingin sepenuhnya mengabdi sesuai dengan keinginan masyarakat seperti apa nantinya. Sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dirinya hanya ingin memenuhi kewajiban untuk menyejahterakan dan memajukan masyarakat yang dilakukan secara bertahap.
"Ini tidak mungkin satu generasi, tetapi harus berkesinambungan terus-menerus sesuai tantangan dan perubahan zamannya," ujar Raja Keraton Yogyakarta ini.
Advertisement