Mesemeleh, Tema Festival Kesenian Yogyakarta Tahun Ini

Festival Kesenian Yogyakarta ke-30 bakal dibuka dengan pawai di Jalan Malioboro pada 23 Juli 2018 nanti.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2018, 07:02 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2018, 07:02 WIB
27 Karya Nyentrik Lolos Seleksi Festival Kesenian Yogyakarta
Pengunjung mengamati salah satu karya nyentrik seniman awam di Festival Kesenian Yogyakarta. (Liputan6.com/Switzy sabandar)

Liputan6.com, Bantul - Festival Kesenian Yogyakarta 2018 akan digelar di kompleks Planet Pyramid Jalan Parangtritis, Desa Bangunharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 23 Juli-9 Agustus 2018.

"Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang merupakan festival kesenian tahunan khas Yogyakarta tersebut tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-30," kata Ketua umum sekaligus Direktur Seni dan Kreatif FKY 2018 Roby Setiawan dalam pers rilis di Yogyakarta, Rabu, 4 Juli 2018, dilansir Antara.

Dia mengatakan tema yang diangkat pada FKY ke-30 ini adalah "Mesemeleh" yang berasal dari dua kata yaitu "Mesem" yang dalam bahasa Indonesia berarti "senyum" dan "Semeleh" yang mempunyai makna "ikhlas atau menerima".

Roby mengatakan "mesem" merepresentasikan kedewasaan FKY untuk tetap menyajikan festival yang menarik, menghibur, dan edukatif, sekaligus relevan dengan perkembangan zaman, baik dalam karya hingga penyajiannya.

Selain itu, katanya, "semeleh" merepresentasikan FKY sebagai festival seni yang memberikan ruang kepada semua pihak yang berpartisipasi di dalamnya, baik itu kreator, panitia, masyarakat, hingga pemerintah, untuk saling memberikan kontribusi demi menciptakan FKY yang lebih baik.

"Melalui tema 'Mesemeleh', FKY berusaha tetap tersenyum, terbuka pada semua pihak dan menerima perubahan zaman. Ini bukan berarti FKY tunduk pada kondisi zaman, tetapi berupaya untuk beradaptasi dengannya," katanya.

Ketua II yang juga Direktur Program Pertunjukan FKY 2018 Ishari Sahida mengatakan FKY ke-30 akan dibuka dengan pawai di Jalan Malioboro Yogyakarta pada 23 Juli 2018 mulai pukul 15.00 WIB.

"Narasi-narasi besar mengenai seni yang selama ini banyak digunakan di dalam FKY mulai perlu didekonstruksi. Agar beradaptasi dengan zaman dan memberi kesempatan generasi kini memproduksi serta menggagas wacana dan festival seni," katanya.

Program utama FKY ke-30, antara lain pasar seni bagi seniman, kelompok, dan UKM industri kreatif, panggung pertunjukan, panggung senyap, lokakarya, dan lomba kreatif, pameran seni rupa, bioskop FKY, pertunjukan teater, serta kontemporer berkolaborasi dengan Jogja Video Mapping Project.

Ketua III yang juga Direktur Bagian Umum FKY, Setyo Harwanto mengharapkan melalui program-program tersebut, bisa muncul berbagai karya dan penyajian yang memiliki kedekatan emosional dan estetik dengan masyarakat dalam perhelatan FKY ke-30.

"Keterlibatan masyarakat dari semua kalangan cukup berarti bagi penyelenggaraan festival ini sehingga visi pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan seni budaya di Yogyakarta dapat dicapai dan memberikan banyak manfaat bagi semua pihak," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya