Kerugian Garuda Indonesia Turun 60 Persen di Semester I

Pertumbuhan kinerja operasional Garuda Indonesia ditunjang peningkatan jumlah penumpang, angkutan kargo, utilisasi pesawat serta efektifitas program efisiensi.

oleh Bawono Yadika diperbarui 30 Jul 2018, 17:23 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2018, 17:23 WIB
Direksi maskapai Garuda Indonesia menggelar konferensi pers, Senin (30/7/2018). Liputan6.com/Bawono Yadika
Direksi maskapai Garuda Indonesia menggelar konferensi pers, Senin (30/7/2018). Liputan6.com/Bawono Yadika

Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan pendapatan USD 1,9 miliar sampai semester I-2018. Angka ini tumbuh 5,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,8 miliar.

Pertumbuhan kinerja operasional ditunjang peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat serta efektifitas program efisiensi yang dilaksanakan dan juga peningkatan kinerja anak perusahaan dan pendapatan lainnya diluar layanan penerbangan.

Selain itu, perseroan juga berhasil menekan kerugian 60 persen pada semester I menjadi USD 114 juta dibandingkan kerugian periode sebelumnya USD 284 juta.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengungkapkan, Garuda Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan positif kinerja finansial dan operasionalnya di tengah tren penurunan kinerja operasional industri penerbangan global, meningkatnya harga fuel serta menguatnya mata uang Dolar AS terhadap mata uang lainnya.

“Capaian pertumbuhan pendapatan operasional ini tentunya menjadi momentum tersendiri bagi perseroan untuk terus memperkuat kinerja operasional ditengah iklim industri penerbangan yang tengah tertekan imbas fluktuasi perekonomian dunia," jelas Pahala di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Pahala menambahkan, maskapainya juga berhasil mencatatkan capaian tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) pada periode peak season Lebaran 2018 sebesar 89,93 persen. "Capaian OTP tersebut menjadikan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional dengan capaian terbaik selama periode peak season Lebaran 2018,” tambah dia.

Adapun jumlah penumpang naik 8,3 persen mencapai 18,7 juta penumpang. Sementara itu, kargo yang diangkut juga meningkat sebesar 2,7 persen menjadi 225 ribu ton. OTP Garuda Indonesia sebagai mainbrand mencapai 89 persen atau meningkat dibandingkan catatan capaian OTP pada periode yang sama di tahun lalu sebesar 85,8 persen. Hal tersebut turut diikuti peningkatan aircraft utilization dari 9:26 jam menjadi 9:40 jam.

Pertumbuhan positif ini juga ditunjang capaian peningkatan pendapatan anak usaha (subsidiaries & strategic business unit) sebesar 28,4 persen. Selain itu, perseroan juga secara konsisten terus meningkatkan capaian pendapatan kargo yang tumbuh 7,6 persen menjadi USD 124,5 juta.

"Sejalan dengan strategi pengembangan diferensiasi model bisnis maskapai, pada semester I mencatatkan peningkatkan pendapatan ancillary revenue sebesar 27,5 persen menjadi USD 46,3 juta dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," kata dia.

 

 

Kinerja ke Depan

Direksi maskapai Garuda Indonesia menggelar konferensi pers, Senin (30/7/2018). Liputan6.com/Bawono Yadika
Direksi maskapai Garuda Indonesia menggelar konferensi pers, Senin (30/7/2018). Liputan6.com/Bawono Yadika

Sementara itu, terkait kinerja anak usaha, Citilink berhasil mencatatkan pertumbuhan penumpang hingga 25,6 persen menjadi 7 juta penumpang pada semester I-2018. Angka ini meningkat cukup signifikan dari angkutan penumpang pada H1/2017 sebesar 5,6 juta penumpang.

Pahala mengatakan, dengan kinerja operasional dan performa keuangan perusahaan yang on track dan terus menunjukan perbaikan kinerja, pihaknya optimistis ke depan kinerja perseroan akan terus tumbuh secara progresif.

Kinerja operasional yang terus menunjukan pertumbuhan positif di semester I tersebut juga semakin diperkuat dengan pengakuan global atas capaian Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai penerbangan dunia yang berhasil meraih predikat sebagai The World's Best Cabin Crew dari Skytrax selama 5 tahun berturut-turut.

Selain itu, Garuda Indonesia juga berhasil mempertahankan posisi dalam The World's Top 10 Airlines Skytrax dimana GarudaIndonesia berhasil menduduki peringkat ke-9 atau naik 1 peringkat dibandingkan capaian tahun lalu.

Perseroan juga mengembangkan jaringan penerbangan dengan membuka sejumlah rute baru, diantaranya rute Denpasar – Xi’an, Denpasar – Zhengzhou, Makassar – Palembang, Jakarta – Sorong hingga Mumbai – Denpasar.

Saat ini Garuda Indonesia melayani penerbangan ke lebih dari 90 destinasi terdiri dari 22 destinasi internasional dan 68 destinasi domestik.

Saat ini Garuda Indonesia berhasil menorehkan serangkaian pencapaian international antara lain penghargaan SkyTrax untuk “The World’s Best Cabin Crew”, “5 Star Airline”, “Top 10 Airline” dari Skytrax dan “Top Airline Asia Pasific” & "World's Best Economy Class" dari Trip Advisor.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya