Angkasa Pura II Incar Kelola Bandara di Filipina

Dalam proses lelang pengelolaan bandara di Filipina, Angkasa Pura II menggandeng perusahaan Malaysia.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 01 Agu 2018, 15:43 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2018, 15:43 WIB
Terminal Baru Bandara Ahmad Yani (Dok Foto: Angkasa Pura II)
Terminal Baru Bandara Ahmad Yani (Dok Foto: Angkasa Pura II)

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II mengincar pengelolaan bandar udara (bandara) Clark, Filipina. Hal ini merupakan jurus Angkasa Pura II menjadi perusahaan kelas dunia.

Direktur Komersial Angkasa Pura II Daan Achmad menjelaskan, perseroan saat ini tengah bersiap untuk mengikuti lelang pengelolaan bandara tersebut. Dalam proses lelang tersebut, perseroan menggandeng perusahaan Malaysia.

"Tendernya baru akan dimulai. Kami sudah siapkan penawarannya," kata Daan di Palembang, Rabu (1/8/2018).

Dia menjelaskan, hal ini bukanlah pertama kalinya perseroan mengikuti lelang bandara di negara lain. Sebelumnya, perseroan mengikuti lelang pengelolaan Bandara Jeddah tapi sayang gagal.

"Semoga yang di Filipina kami bisa menang. Sebab, ini kan salah satu usaha kita untuk menjadi global company," ungkapnya.

Daan menuturkan, perseroan memang tengah gencar berekspansi agar bisa melayani 120 juta penumpang pada 2020.

Saat ini Angkasa Pura II telah melayani sekitar 100 juta. "Akhir tahun ini mudah-mudahan bisa tembus 110 juta," tutur dia.

AP II Butuh Rp 11 Triliun Bangun Terminal 4 Bandara Soetta

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin (Dok Foto: Angkasa Pura II)
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin (Dok Foto: Angkasa Pura II)

PT Angkasa Pura II (Persero) merencanakan membangun kembali terminal penumpang baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Terminal 4 akan berlokasi di lahan Soewarna.

Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaluddin mengungkapkan Terminal 4 ini baru memasuki Detail Enginering Design (DED) pada 2019. Diperkirakan mulai tender proyek tersebut pada 2020.

"Kami perkirakan kisaran investasi, dengan kondisi kita akan mulai bangun dua tahun lagi ditambah kondisi dolar itu sangat menentukan sebagiam bahan baku, tidak kurang kisaran Rp 11 triliun," kata Awaludiin kepada Liputan6.com, Minggu (29/7/2018).

Rencananya, Terminal 4 ini didesain untuk melayani penerbangan full service, dengan demikian tidak diperuntukkan untuk maskapai berbiaya murah (LCC). Dengan demikian Bandara Soetta akan memiliki dua terminal full service yaitu Terminal 3 dan Terminal 4.

Mengenai kapasitasnya, Awaluddin menjanjikan akan lebih besar jika dibandingkan Terminal 3. Jika Terminal 3 mampu menampung 25 juta penumpang, Terminal 4 ini akan mampu menampung 30 juta penumpang per tahun.

"Namun ini kita akan bangun dengan ukuran lahan yang sama dengan Terminal 3 namun kapasitas nanti bisa maksimalkan," Awaluddin menambahkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya