Bank Syariah Mandiri Cetak Laba Rp 261 Miliar di Semester I

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan laba bersih sebesar Rp 261 miliar pada semester I 2018.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Agu 2018, 19:25 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 19:25 WIB
20160714- Bank Syariah Siap Jadi Bank Persepsi-Jakarta- Angga Yuniar
Petugas menghitung uang di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Kamis (14/7). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan hanya bank syariah besar yang dilibatkan dalam pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan laba bersih sebesar Rp 261 miliar pada semester I 2018. Angka tersebut tercatat naik 44,08 persen dibandingkan laba pada periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 181 miliar.

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni Subari mengatakan, pertumbuhan laba tersebut berasal dari berbagai aspek, terutama lewat naiknya pendapatan margin bagi hasil bersih, Fee Based Income (FBI), pengendalian biaya overhead, serta perbaikan kualitas pembiayaan.

Adapun margin dan bagi hasil bersih yang diperoleh perseroan tumbuh sebesar Rp 181 miliar atau meningkat 5,14 persen secara Year on Year (YoY) menjadi Rp 3,71 triliun. ‘"Kami bersyukur bisnis Mandiri Syariah secara keseluruhan tumbuh. Ini sesuai dengan strategi utama kita untuk tetap fokus menumbuhkan pembiayaan berkualitas," ungkap dia di Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Sementara itu, pembiayaan Mandiri Syariah hingga semester I 2018 tumbuh sebesar 7,43 persen menjadi Rp 62,37 triliun dari semester I 2017 yang sebesar Rp 58,06 Triliun. Segmen Konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan angka kenaikan 27,44 persen (YoY) menjadi Rp 23,79 triliun.

Saat ini, Mandiri Syariah telah melayani pembiayaan kepemilikan rumah, mobil dan juga pembiayaan untuk pegawai dan pensiun. "Kita juga bersyukur memiliki induk perusahaan yang memungkinkan kami untuk bersinergi termasuk di dalam pembiayaan korporasi dalam bentuk club-deal dan sindikasi, jaringan ATM sampai dengan Layanan Syariah Bank," jelas Toni.

"Mandiri Syariah juga selalu berupaya menjaga agar pertumbuhan pembiayaan perbankan diiringi dengan perbaikan kualitas" dia menambahkan.

Perbaikan kualitas tercermin dari perbaikan NPF Nett dari 3,23 persen turun menjadi 2,75 persen. Sementara NPF Gross turun dari 4,85 persen menjadi 3,97 persen.Dari sisi pendanaan, Mandiri Syariah mampu menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,99 persen dari Rp 72,30 triliun hingga I 2017 menjadi Rp 82,42 triliun per semester I 2018. Komposisi dana mayoritas atau 52,05 persen merupakan dana murah  (low cost fund) dengan total Rp 42,90 triliun.

Dengan perolehan DPK tersebut, aset Mandiri Syariah per semester I 2018 menjadi Rp 92,81 triliun atau meningkat 13,32 persen dari Rp 81,90 triliun pada periode tahun sebelumnya.

Kapasitas bisnis Mandiri Syariah juga terus mengalami peningkatan, terlihat dari beberapa pencapaian milestone di semester I 2018 antara lain penambahan rekening DPK mencapai 475 ribu menjadi 7,56 juta rekening dengan jumlah transaksi melalui jaringan elektronik (ATM, Mobile Banking, Internet Banking) mencapai 63,92 juta transaksi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya