Intip 4 Kiat Sukses ala CEO KLY Saat Bangun Usaha

CEO Kapanlagi Youniverse (KLY) Steve Christian hadiri acara 'Young On Top National Conference' (YOTNC) 2018.

oleh Merdeka.com diperbarui 25 Agu 2018, 21:38 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2018, 21:38 WIB
(Foto: Liputan6.com/Tommy Kurnia Rony)
Bos KLY Steve Christian berbagi cerita di acara YOTNC 2018 pada Sabtu (25/8/2018) (Foto:Liputan6.com/Tommy K)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Kapanlagi Youniverse (KLY) Steve Christian menghadiri acara 'Young On Top National Conference' (YOTNC) 2018, yang diselenggarakan oleh PT Young On Top Inspirasi Nusantara, di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8/2018).

Dalam acara tersebut, Steve Christian sempat berbagi kisah sukses kepada ratusan anak muda yang akan memulai bisnis. 

Kiat sukses ala Steve itu disampaikan ketika sesi tanya jawab. Seorang pengusaha muda asal Makassar, Sulawesi Selatan Effendi Saputra meminta nasihat Steve agar usahanya berkembang dan dikenal orang banyak. 

Effendi mengaku sudah delapan tahun membangun usaha yang diberi nama creation coorporation. Sejak dia mendirikan creation coorporation, banyak orang meragukan perusahaannya bakal berkembang. 

"Saya minta nasihat-nasihat yang bisa saya bawa pulang supaya creation coorporation ini beberapa tahun ke drpan akan dikenal dan saya dikenal sebagai Mr. Kreasi?," tanya Effendi di lokasi.

Steve menuturkan, ada empat hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah usaha. Pertama yakni motivasi dari tiap orang. 

"Saya lihat bahwa ada beberapa hal yang saya anggap penting dalam usaha. Satu motivasi. Kamu sudah punya motivasi enggak ada masalah. Tanpa motivasi kita enggak bisa gerak," ujar dia. 

Faktor kedua yaitu kemampuan. Dia menyarankan Effendi terus mengembangkan kemampuannya dalam berbisnis apapun tantangannya. Yang tak kalah penting berikutnya adalah jaringan (network). 

"Kedua skill bagaimana kita meningkatkan skill. Ketiga network. Kamu punya kesempatan punya networking," imbuh Steve. 

Steve melanjutkan, faktor terakhir adalah keberuntungan. Banyak cara menumbuhkan keberuntungan seperti berdoa kepada Tuhan agar usahanya diberikan kelancaran. 

"Yang paling penting adalah kita hoki apa enggak. Kalau enggak hoki kamu enggak bisa apa-apa," kata dia. 

Dalam kesempatan ini, Steve juga bercerita soal kisah jatuh bangun sampai meraih sukses dalam mendirikan Kapanlagi Network yang kini berubah nama menjadi Kapanlagi Youniverse. 

 

Reporter: Rhenald Ghiffari

Sumber: Merdeka.com

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pernah Ditolak Jadi Pekerja Kasir hingga Miliki KLY

(Foto: Liputan6.com/Tommy Kurnia Rony)
Bos KLY Steve Christian berbagi cerita di acara YOTNC 2018 pada Sabtu (25/8/2018) (Foto:Liputan6.com/Tommy K)

Di hadapan ratusan peserta YOTNC, Steve bercerita kisah suksesnya berawal dari sebuah penolakan.

Cerita itu berawal ketika dirinya baru lulus SMA melamar sebagai kasir di sebuah apotek di Malang. 

"Saya mulai berusaha sendiri karena penolakan. Pada waktu selesai SMA saya ingin bantu ortu saya. Dan saya dari Malang saya datang di salah satu toko yang kebetulan sahabat saya kerja disana. dia bilang mau resign. Dan saya di kasih kerjaan itu," kata Steve.

Sayang, ketika Steve datang ke apotek itu, sang pemilik apotek mengatakan posisi kasir telah terisi. Steve merasa kecewa karena sedang membutuhkan pekerjaan usai lulus sekolah. 

"Kemudian saya datang hari Senin. Ternyata pada waktu saya datang dari Senen si pemilik toko tanya ke saya kamu siapa, saya bilang saya yang mau bekerja di sini om. Terus CEO-nya bilang kasirnya sudah ada sejak Jumat," ujar dia. 

Dia merasa kecewa mendapat penolakan. Berangkat dari kondisi itu, Steve bertekad membangun perusahaan yang memberikan lapangan pekerjaan yang besar bagi banyak orang. 

Saat itu, ia memutuskan untuk menjadi seorang pebisnis. Media digital dipilihnya. "Saya kecewa sekali penolakan yang besar dari situ saya punya cita-cita buat nanti kalau saya punya sesuatu saya ingin menciptakan lapangan pekerjaan yang besar," ungkap Steve. 

"Pada waktu itu saya sangat butuh sekali pekerjaan. Penolakan buat saya sangat sedih dan bertekad untuk membuat saya ingin berbuat sesuatu," sambungnya. 

Steve memulai karir bisnisnya pada 1993 saat masih berkuliah di Malang, Jawa Timur. Ketika itu, ia membuat beberapa program komputer untuk beberapa toko di Kota Apel itu.

Seiring waktu berjalan, bisnis yang digawanginya pun semakin berkembang, dia memutuskan untuk berhenti kuliah dan fokus pada aktivitas bisnis.

Berbekal keahliannya di bidang teknologi komputer, ia bertekad membangun usaha yang bergerak di bidang tersebut. "Saya berangkat bukan dari media, saya berangkat dari IT. Saya seorang progammer sebelum saya masuk. Sebelum kapan lagi saya punya beberapa company," paparnya. 

Akhirnya pada 2003, Steve mendirikan Kapanlagi hanya dengan modal Rp 300 juta. Dia berupaya membangun sebuah kanal berita yang menyediakan konten-konten untuk pengguna peralatan digital. 

Saat itu,Kapanlagi yang baru dirintis beroperasi sangat sederhana. Perusahaan itu hanya dikelola oleh beberapa orang yang berkantor di Malang dan Jakarta. 

Dua tahun berselang, Kapanlagi.com terancam gulung tikar. Dia memanggil rekan-rekannya untuk mengumumkan keuangan tengah goyah. Butuh waktu 3 bulan untuk menstabilkan Kapanlagi.com. 

"Saya modal awal 300 juta. Kemudian saya dapat dari teman-teman dari Malang yang naro duit. Setelah 2 tahun mau tutup tapi ada kemurahan tahu-tahu setelah saya announce akan tutup tahu-tahu meningkat, naik naik naik naik," ucap dia. 

Kejadian itu terulang hingga dua kali. Setelah sebelumnya mulai stabil, Kapanlagi kembali diambang kebangkrutan pada 2011. Penyebabnya adanya aturan baru dari pemerintah soal media digital. Hanya segelintir rekanan yang bertahan membangun kembali Kapanlagi yang akan hancur. 

Kapanlagi.com bangkit, melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan merdeka.com. Merdeka.com diproyeksi untuk menjadi kanal berita-berita umum berbeda dengan Kapanlagi.com yang menyediakan berita-berita hiburan. 

"Dan kejadian itu terulang kembali di 2011, 2011 company kita ini tahun-tahun yang sangat berat. Tim kita pada saat itu 180 orang," kata dia. 

"Dan kemudian ada satu perubahan peraturan di Indonesia yang membuat banyak company kita yang waktu itu kita terbesar kita dari Telkomsel Indosat XL tahu-tahu hari itu enggak ada. Pada Oktober waktu itu penghasilan kota hilang dalam semalam. Karena peraturan Pemerintah," tambah Steve. 

Akhirnya, badai telah berlalu. Sekarang, perusahaan yang digagas Steve dengan modal bayangan dunia digital akan menjadi tren pun berkembang pesat. Kapanlagi Network berubah nama menjadi Kapanlagi Youniverse. Di bawahnya ada sekitar 11 media dengan 120 juta pembaca tiap bulannya. 

"Hari ini kita punya 900 lebih karyawan. Dari kapanlagi kita punya 11 media, kapanlagi.com, liputan6.com, ada merdeka, fimela, bola.com, bola.net. Jumlahnya 120 ribu. Saya enggak kebayang akan jadi 120 juta banyak sekali ya. Saya yakin semua dari kalian disini enggak tahu dalam satu bulan dapat dari Whatsapp, Facebook, dari Instagram pasti mampir di salah satu situs kita," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya