Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjajaki sejumlah pengembangan kerja sama pembangunan infrastruktur dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, akan turut mendorong kerja sama tersebut kepada pihak swasta.Â
"Akan kita dorong juga lebih banyak ke swasta karena selama ini AIIB belum ada yang ke swasta sama sekali," tutur dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Bambang menambahkan, pihaknya ingin agar Indonesia dapat mencontoh pembangunan infrastruktur dari negara lain. "Kita ingin replikasi apa yang mereka sudah lakukan, misalnya di India mereka sudah masuk di sektor swasta di kereta metro di kota Bangalore. Ini yang kita harapkan juga bisa dilakukan di Indonesia," ujar dia.Â
"Draftnya akan kita siapkan dan konsultasikan dengan mereka, agar sesuai apa yang kita usulkan dan apa yang menjadi kemampuan mereka," tambah dia.
Dia menekankan, skema kerja sama ini akan difokuskan pada kerja sama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (KPBU).Â
"Kita akan dorong pembiayaan swasta dalam negeri maupun luar negeri yang bergerak di bidang infrastruktur dan kalau bisa itu sesuai prioritas kita, tentunya melalui skema KPBU, contohnya renewable energy maupun terkait juga dengan angkutan masal," kata dia.Â
Â
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Â
Â
Daftar Proyek RI yang Didanai AIIB
Sebelumnya, Indonesia menjajaki sejumlah pengembangan kerjasama pembangunan infrastruktur dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
"Kita memang membahas pipeline yang ada untuk Indonesia. Karena setelah AIIB berdiri beberapa tahun, portofolio pinjaman AIIB ke Indonesia umlahnya masih relatif kecil," ujar Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro usai pertemuan di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu 29 Agustus 2018.
Menteri Bambang menjelaskan, selama ini kerjasama kedua belah pihak telah dilakukan untuk pengerjaan dan pengembangan sekitar lima sektor di Indonesia. Ke depan, pemerintah akan memperluas pembiayaan melalui AIIB ke sektor lain seperti energi terbarukan.
"Dalam pertemuan tadi saya sudah menyampaikan kesiapan kita untuk menyiapkan list dari kegiatan di infrastruktur yang nantinya akan bisa dibiayai oleh AIIB, baik sendiri maupun bersama dengan lembaga pinjaman lainnya seperti bank dunia maupun bank investment di Eropa," ujar dia.
Selain energi terbarukan, pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui AIIB juga akan diperluas untuk pengembangan angkutan massal berbasis rel baik elevated maupun di bawah tanah. Pembiayaan melalui AIIB untuk proyek ini dipastikan tidak akan menambah porsi utang pemerintah.
"Jadi ada pembiayaan dari AIIB yang melalui goverment terutama proyek angkutan massal rel dan juga nyumbang energi. Ya mungkin separo separo dengan pemerintah tapi mungkin lebih banyak yang ke swasta dan KPBU dan PINA ini memang sifatnya nanti langsung dari AIIB ke swasta," jelasnya.
"Jadi tidak menambah beban utang pemerintah. Jadi itu inti pembiacaraan kita. Dan kalau kita bisa memanfaatkan AIIB lebih banyak berarti dalam kondisi di mana surat berharga negara sedang mengalami tekanan dari penguatan USD maka tentunya kebutuhan pembiayaan sebagian bisa di-handle oleh pinjaman seperti dari AIIB," tandasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Advertisement