Liputan6.com, Jakarta Indonesian Business Council (IBC) menggelar dialog bisnis dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) pada Selasa, 11 Maret 2025.
Dialog ini berlangsung di sela-sela kunjungan perwakilan AIIB ke Jakarta pekan ini.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan AIIB dan anggota IBC membahas potensi kolaborasi untuk mendorong investasi dan peningkatan partisipasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Advertisement
Ketua Dewan Pengawas IBC, Arsjad Rasjid mengungkapkan beberapa sektor Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menarik perhatian AIIB.
Tawarkan 77 Proyek Strategis Nasional
Arsjad mencatat, setidaknya dari 77 PSN yang akan menjadi fokus pembangunan lima tahun mendatang, 33 diantaranya diharapkan dijalankan oleh swasta.
Jadi kita melihat dari soft infrastructures dan hard infrastructures,” ungkap Arsjad kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
“Soft-nya itu apa? yaitu sektor pendidikan dan kesehatan. Kemudian yang terkait pembangunan pasti semua dari hard infrastructures,” katanya.
Menurut Arsjad, swasta bisa mengambil momentum dari pemangkasan anggaran infrastruktur pemerintah, dengan mengoptimalkan kontribusi dalam sektor tersebut.
“Misal dari sektor perhubungan. Baik itu pelabuhan, kereta api, atau bahkan energic dalam konteks yang Indonesia miliki salah satunya gas, energi terbarukan, hingga geotermal,” paparnya.
Sebagai informasi, AIIB merupakan bank pendanaan pembangunan multilateral dengan fokus pada pembiayaanproyek infrastruktur yang berkelanjutan dan berbasis teknologi.
AIIB mulai beroperasi pada 2016 dan saat ini memiliki 110 anggota di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sektor Swasta Sebagai Kekuatan Penggerak
Dalam pertemuannya dengan IBC, Presiden AIIB Jin Liqun menyampaikan dukungannya terhadap upaya IBC untuk meningkatkan partisipasi swasta dalam mendukung pencapaian dan strategi pembangunan ekonomi dan sosialpemerintah.
Dia juga meyakini banyak yang bisa dilakukan sektor swasta untuk mendukung strategi pembangunan.
“Sektor swasta merupakan kekuatan penggerak karena memiliki kapasitas, visi, dan inovasi untuk pembangunan. Karena itu kita harus bekerjasama untuk memobilisasi sektor swasta untuk melakukan lebih banyak inisiatif dan mengurangi beban pemerintah dalam pembangunan ekonomi dan sosial,” tutur Jin Liqun.
Selain itu, Jin Liqun juga mengingatkan pentingnya sektor swasta membantu pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung aktifitas bisnis, agar inisiatif dan inovasi yang datang dari sektor swasta untuk bisa dijalankan dan berhasil mendorong pembangunan sosial dan ekonomi.
Sebagai informasi, AIIB melakukan kunjungan bisnis di Indonesia dan bertemu dengan sejumlah kementerian,perwakilan pemerintah, dan organisasi swasta maupun publik.
Advertisement
Sekilas Tentang AIIB
AIIB didirikan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan infrastruktur para anggotanya.
Nilai kapitalisasi AIIB saat ini sebesar USD100 miliar. Hingga akhir 2024, AIIB menyetujui penyaluran pembiayaan untuk 40 proyek dengan total USD2,21 miliar di seluruh dunia termasuk Afrika, Asia, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Amerika Utara.
Proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai sektor, seperti transportasi, infrastruktur digital, energi, infrastrukturkesehatan, pendidikan, dan lainnya.
